MPR RI dan UNPAD Jalin Kerja Sama Pendidikan Doktoral

Senin, 05 Oktober 2020 – 20:10 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menunjukkan dokumen kerja sama bidang pendidikan dengan UNPAD yang sudah diteken, Senin (5/10). Foto: Humas MPR RI.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan sebanyak 14 orang aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Sekretariat Jenderal MPR dikirim untuk menempuh pendidikan doktoral di Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, Jawa Barat.

Hal ini disampaikan Bamsoet usai menandatangani kerja sama pendidikan antara MPR RI dengan Fakultas Hukum UNPAD Bandung yang berlangsung secara daring dari ruang kerja ketua MPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (5/10).

BACA JUGA: Azis dan Benny Cekcok di Paripurna RUU Cipta Kerja, Demokrat Pilih Walk Out

Bamsoet juga mendukung beberapa anggota MPR RI dan sejumlah perwira kepolisian yang akan menempuh pendidikan serupa.

"Tak ada kata berhenti dalam menempuh pendidikan. Apalagi untuk para ASN, pejabat publik, maupun perwira kepolisian, yang notabene bekerja dalam sektor pelayanan publik. Perlu terus mengembangkan diri dan memperkaya ilmu pengetahuan untuk menunjang pekerjaan mereka," ujar Bamsoet.

BACA JUGA: Bamsoet Ajak Kader KAMMI Mengatasi Tantangan Kebangsaan

Hadir dalam acara itu Wakil Rektor UNPAD bidang Sumber Daya dan Keuangan Ida Nurlinda, Dekan Fakultas Hukum An An Chandrawulan, Ketua Program Studi Doktor Ilmu Hukum Indra Perwira, Manajer Riset, Inovasi, dan Kemitraan Fakultas Hukum Prita Amalia.

Selain itu hadir juga Anggota MPR RI Fraksi PAN Sarifudin Sudding, Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Pol Victor Siagian, Kapolres Indramayu AKBP Suhermanto, dan Kapolres Klaten AKBP Edy Suranta Sitepu secara virtual.

BACA JUGA: Rizal Ramli Mengaku Sudah Bicara dengan Mahfud MD dan Moeldoko

Bamset mengingatkan, walaupun menghadapi berbagai kesibukan pekerjaan dan rutinitas lainnya, para calon mahasiswa doktoral tersebut tetap harus totalitas mengikuti program pendidikan di UNPAD. Terlebih proses itu memerlukan riset, sehingga menuntut para mahasiswa untuk belajar dengan serius.

"Seusai menempuh pendidikan, jangan lupa untuk mengamalkan ilmu yang didapat untuk kebaikan. Jadilah manusia berilmu yang semakin rendah hati, bukan justru semakin besar kepala ataupun merasa lebih pintar dari yang lainnya. Ilmu tak ubahnya seperti cahaya, menerangi manusia dari kegelapan. Karenanya, menjadi manusia berilmu haruslah menjadi manusia yang menerangi sesama," tutur mantan ketua DPR ini.

Dia berharap kerja sama pendidikan antara MPR RI dengan UNPAD dapat menambah jumlah doktor berkualitas di Indonesia. Mengingat hingga tahun 2019, jumlah penduduk Indonesia yang menyelesaikan pendidikan doktor masih di bawah 100 ribu.

Jika dirata-rata, per 1 juta penduduk Indonesia, hanya terdapat sekitar 143 doktor. Angka itu masih jauh dibanding Malaysia yang memiliki 509 doktor per 1 juta penduduk, India dengan 3.420 doktor, Jerman dengan 3.990 doktor, Jepang dengan 6.438 doktor, apalagi Amerika dengan 9.850 doktor.

"Tak hanya sekadar menambah kuantitas, para ASN, pejabat publik, maupun perwira kepolisian tersebut juga harus menambah kualitas lulusan doktor dengan publikasi ilmiah di berbagai jurnal internasional. Mengingat publikasi ilmiah dari Indonesia masih sangat kecil," pungkas kepala Badan Bela Negara FKPPI ini.(jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler