Mubarak Mulai Jalani Sidang Pekan Depan

Kasus Pembunuhan Demonstran dan Korupsi

Jumat, 29 Juli 2011 – 12:16 WIB
KAIRO - Dewan Tinggi Militer (SCAF) Mesir di bawah pimpinan Jenderal Mohamed Hussein Tantawi, yang saat ini berkuasa sejak Presiden Hosni Mubarak lengser pada 11 Februari lalu, agaknya ingin meredam kemarahan publik di negeri piramid tersebutPaling tidak, itu dilakukan dengan percepatan persidangan Mubarak.

Rencananya, pekan depan mantan diktator tersebut akan diseret ke meja hijau dalam kasus dugaan pembunuhan dan korupsi

BACA JUGA: Waspadai Bom, Oslo Siaga Lagi

Sidang di Kairo itu akan dihadiri keluarga para korban.

Sebelumnya, sejumlah media setempat mengutip sumber pejabat kepolisian dan pengadilan bahwa Mubarak akan diadili di Sharm el-Sheikh, resor Laut Merah, tempat dia saat ini ditahan dan dirawat karena penyakit jantung
Namun, surat kabar milik pemerintah Mesir Al-Akhbar, yang mengutip Menteri Kehakiman Abdel Aziz al Guindi, kemarin melaporkan bahwa lokasi sidang telah disiapkan di gedung Expo City, Kairo.

"Sebuah aula sudah disiapkan untuk pelaksanaan sidang mantan Presiden Mubarak dan putranya," jelas Guindi

BACA JUGA: Banjir-Longsor Terjang Korsel, 32 Tewas, 10 Hilang

Dia menambahkan bahwa aula tersebut dipersiapkan untuk menampung ratusan wartawan, penggugat, dan keluarga korban
Dia menambahkan, kepala pengadilan Kairo yang mempersiapkan lokasi itu mengumumkan bahwa jadwal persidangan Mubarak akan dimulai 3 Agustus nanti.

Bersama dua putranya, Alaa dan Gamal, serta mantan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Habib al-Adly, Mubarak menghadapi dakwaan pembunuhan dan korupsi

BACA JUGA: Jagal Norwegia Mengaku Gila

Lebih dari 800 orang tewas dalam demosntrasi anti pemerintah yang berlangsung selama 18 hari pada akhir Januari lalu hingga melengserkan MubarakMantan diktator Mesir tersebut didakwa telah memberikan perintah kepada al-Adly untuk membunuh para demonstranDia ditangkap April lalu.

Koran lain milik pemerintah Al-Ahram melansir bahwa menteri kehakiman telah menunjuk sebuah tim, termasuk perwakilan aparat keamanan, untuk mempelajari kelayakan aula tersebut guna dijadikan lokasi persidangan.

Saat ini, dua putra Mubarak maupun al-Adly ditahan di penjara Tora, KairoMenurut rencana, Mubarak juga akan dipindahkan ke penjara tersebut sebelum diadili.

Namun, Kementerian Dalam Negeri merekomendasikan agar Mubarak tetap ditahan di Sharm el-SheikhAlasannya, penjara Tora tidak dilengkapi dengan fasilitas yang mampu mengawasi kondisi kesehatan mantan penguasa Mesir itu.

Tim dokter yang telah merawat pria 83 tahun tersebut mengungkapkan bahwa pekan ini mantan orang kuat Mesir tersebut tidak mau makanAkibatnya, kondisi kesehatan dia menurun.

Al-Adly dan enam ajudan utamanya sudah diadili lebih dulu dalam kasus pembunuhan atas demonstran selama pemberontakanTetapi, hakim ketua sidang memutuskan untuk menggelar sidang bersamaan dengan Mubarak pada 3 Agustus karena mereka menghadapi dakwaan yang sama.

Jika terbukti bersalah, Mubarak bersama al-Adly dan enam orang lainnya terancam hukuman matiBulan lalu, pengadilan Mesir memvonis seorang perwira polisi dengan hukuman mati karena membunuh 20 pengunjuk rasa dan melukai 15 orang lainnya pada 28 Januari lalu.

Rencananya, sidang Mubarak cs akan disiarkan langsung oleh televisi pemerintahKarena itu, jutaan warga Mesir bisa menyaksikan jalannya sidangRibuan demonstran yang masih bertahan tinggal di Lapangan Tahrir, Kairo, diperkirakan juga akan menyaksikan siaran tersebut dan menunggu hasil dari proses sidangPemerintahan Tantawi berjanji persidangan akan berjalan transparan.

Sebelumnya, rakyat Mesir menyatakan kekecewaan mereka atas lambannya proses hukum terhadap MubarakNamun, dengan diumumkannya jadwal dan tempat sidang itu, pemerintah berharap kepercayaan publik akan semakin pulih.

"Awalnya, banyak orang yang meragukan proses persidangan terhadap Mubarak dan beberapa bekas pejabat MesirTetapi, pengumuman itu telah mematahkan dugaan tersebutSoal apakah sidang akan mulai tepat waktu, hal itu akan menjadi pertanyaan berikutnya," kata Jaksa Agung Mesir Mahmoud Abdel Maguid(AFP/AP/cak/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesawat Militer Jatuh, 78 Tewas, 3 Terluka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler