Selama dua hari kemarin, nampak beberapa mahasiswi dari perguruan tinggi ternama hadir mondar mandir dilorong Satreskrim keluar masuk ruang unit Satreskrim untuk memenuhi panggilan penyidik Satreskrim Polresta Barelang
BACA JUGA: Oknum Berpangkat Bripka Dicopot
Mereka dimintai keterangan seputar keberadaan PU, dan aktifitas sehari-harinya di kampus."Hanya memberi keterangan aja sebagai pelengkap mengenai kebiasaan PU dikampus
PU sendiri saat ini merupakan kunci masuknya menguak kasus trafiking remaja di bawah umur
BACA JUGA: Tawuran, 7 Pelajar Bersajam Diringkus Warga
Sebab, sampai saat ini penyidik satreskrim masih kesulitan mendapat pengakuan dari Zfm tentang pengungkapan kasus trafiking yang digelutinyaTiap ditanya penyidik, jawaban Zfm, yang didampingi kuasa hukumnya mengaku saat itu hanya memberikan nomor ponsel PU ke korban, Slv
BACA JUGA: Selundupkan SS Dalam Sabun Batangan
Selanjutnya ia mengaku tak tahu kalau ternyata pemberian nomor ponsel PU ke Slv tersebut berujung trafiking.Menurut Tagor Sitanggang, kuasa hukum Zfm, ia akan meminta penangguhan penahanan ke Satreskrim Polresta Barelang.
"Saya berani mintakan ke polisi penangguhan klien saya, karena sampai saat ini tak ada sama sekali pengakuan Zfm di depan penyidik bahwa dirinya menjual Slv ke pria hidung belangSaya berharap polisi bisa segera menangkap Pu yang tahu dan saat kejadian ia berada di TKP mendampingi pria hidung belang," ujar Tagor.
Kasatreskrim Polresta Barelang, Kompol Yos Guntur, saat dikonfirmasi Batam Pos mengenai perkembangangan kasus trafiking remaja perempuan dari dua jaringan mucikari, memilih tak berkomentar"Tak ada lanjutan, penyidikan tetap jalan dan sedang dalam pemeriksaan," ujarnya.
Sampai saat ini Satreskrim Polresta Barelang belum mendapatkan titik terang keberadaan Tania, mucikari yang menjual enam remaja dipenginapan kusuma jaya Pelita.
Sebab, berdasarkan keterangan yang didapat Batam Pos (JPNN Grup) dari salah satu penyidik, sehari setelah muncul pemberitaan yang menyangkut namanya, Tania langsung kabur tempatnya semula.
"Gimana tak kabur, belum apa-apa media sudah mendahului pengejaran kita dengan menuliskan besar-besar nama diaYa satu-satunya cara tetap kita lacak keberadaannya meski harus dari nol lagi," keluh salah satu penyidik Polresta Barelang.
Tania sendiri menurut pengakuan ke-enam remaja perempuan yang dijadikan korban trafiking, orangnya sudah berumur sekitar 40 sampai 50 tahunBukan seperti PU, yang merupakan jaringan tersangka Mn yang masih sangat mudaKedua jaringan ini tak saling mengenal namun modus perbuatannya hampir sama yaitu menjual para remaja perempuan baik yang masih sekolah maupun yang sudah putus sekolah kepada pria hidung belang penggemar daun muda. (gas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi BlackBerry, Gorok Leher
Redaktur : Tim Redaksi