jpnn.com, JAKARTA - Muhadjir Effendy dilantik Presiden Jokowi sebagai menteri koordinator bidang pembangunan manusia dan kebudayaan (Menko PMK) di Kabinet Indonesia Maju.
Muhadjir sebenarnya dipanggil Presiden Jokowi ke Istana pada Selasa (22/10). Namun dia tidak hadir.
BACA JUGA: Dokter Terawan: Sudahlah, Biarkan Saja
Usai pelantikannya di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (23/10), menteri pendidikan di Kabinet Kerja Jilid I itu buka-bukaan mengenai alasan ketidakhadirannya itu.
Menurut Muhadjir, meskipun direkrut oleh Presiden Jokowi dalam kapasitas profesional, dia harus tetap sowan terlebih dahulu kepada petinggi di Muhammadiyah.
BACA JUGA: Nadiem Makarim Memang Beda, Simak Pernyataannya Setelah jadi Mendikbud
"Kebetulan kan saya dari Muhammadiyah, meski saya direkrut Pak Presiden atas nama profesional ya," kata Muhadjir.
Oleh karena itu, mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini harus bicara terlebih dahulu dengan pimpinan organisasi Islam yang dipimpin Haedar Nashir tersebut. Dikatakan Muhadjir, hal semacam itu biasa dalam organisasinya dan tidak perlu didramatisir.
BACA JUGA: Guyonan Eko Patrio Soal Nadiem Makarim Jadi Mendikbud
"Karena saya punya background Muhammadiyah, ada etika pengambilan keputusan sifatnya kolektif, sehingga pagi saya diberitahu presiden menghadap, ya saya harus konsultasi dengan pimpinan," ujar Muhadjir Effendy. (fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam