Muhaimin: 32 Persen Lowongan Kerja Tidak Terisi

Kamis, 10 Februari 2011 – 16:04 WIB
JAKARTA—Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar menyebutkan bahwa sebanyak 32 persen dari jumlah lowongan kerja yang tersedia ternyata tidak dapat terisi pencari kerjaMenurutnya, hal tersebut disebabkan rendahnya tingkat pendidikan serta tidak sesuainya keahlian dan ketrampilan yang dimiliki pencari kerja dengan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan.

Dikatakan, menurut laporan Informasi Pasar Kerja (IPK) yang diterima Kemenakertrans dari Provinsi dan Kabupaten/Kota, pada tahun 2010  lowongan kerja terdaftar mencapai 2.381.841 orang

BACA JUGA: Tokoh Anti-SBY Suarakan Revolusi

Akan tetapi, penempatan tenaga kerja hanya 1.620.221 orang
“Hal ini, lanjut Muhaimin, bisa dikatakan bahwa sebanyak 32 persen lowongan kerja di perusahaan-perusahaan tidak dapat terisi,” ungkap Muhaimin di acara Universitas Indonesia Career & Scholarship Expo XI yang diadakan di  Kampus UI, Depok, Kamis (10/2).

Muhaimin mengatakan, untuk meningkatkan prosentase dan jumlah lowongan kerja yang dapat terisi, pihaknya meminta kepada dinas-dinas Tenaga Kerja dan pengelola pendidikan tinggi/ Universitas untuk mengadakan bursa kerja/job fair secara rutin

BACA JUGA: Mantan Sesmenko Kesra Kembali Diperiksa KPK

“Pelaksanaan bursa kerja sangat dibutuhkan untuk mempertemukan  secara langsung antara pencari kerja lulusan pendidikan/universitas yang sedang mencari pekerjaan dengan perusahaan atau pengguna tenaga kerja,” imbuhnya.

Ditambahkan  Muhaimin, bursa kerja memiliki nilai penting dan strategis untuk mempercepat penempatan tenaga kerja secara praktis, efisien  dan efektif serta membantu pencari kerja untuk menemukan pekerjaan yang diinginkan
“Bahkan untuk mempermudah pencari kerja, Kemenakertrans pun bekerja sama dengan Dinas-dinas tenaga kerja dan Universitas untuk mengadakan Bursa Kerja Online (BKOL) yang tersambung secara online,” jelasnya.

Salah satu solusi yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah lowongan kerja yang terisi, lanjut Muhaimin, para pencari kerja dapat memenfaatkan keberadaan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk meningkatkan keahlian dan keterampilannya sehingga bisa sesuai dengan kualifikasi kebutuhan tenaga kerja di perusahaan.

"Sebelum mendapatkan pekerjaan, pencari kerja  bisa belajar dan berlatih dulu di BLK

BACA JUGA: Ahmadiyah Diminta Tanggalkan Atribut Islam

Bahkan mereka pun bisa menggunakan Kios 3 in 1 yang memilki fasilitas dan program pendampingan untuk pelatihan, sertifikasi pelatihan dan penempatan kerja, “kata Muhaimin. (cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ahmadiyah Terancam Dibubarkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler