jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar terus berupaya membujuk pemilih bahwa duet Joko Widodo-Jusuf Kalla merupakan pilihan tepat bagi warga Nahdlatul Ulama (nahdliyin) dan kaum nasionalis. Karenanya, sudah semestinya nahdliyin dan nasionalis bersatu padu memenangkan duet yang dikenal dengan Jokowi-JK itu.
Hal itu disampaikan Muhaimin saat menyampaikan sambutan pada acara deklarasi Nahdliyin Nasionalis Jokowi-JK Bersatu (Nawaitu) pelataran makam Sunan Pandanaran, Bayat, Klaten, Jawa Tengah, Jumat (27/6/). Sebagaimana rilis dari DPP PKB ke JPNN, Muhaimin dalam kesempatan itu mengatakan bahwa sinergi nahdliyin dan nasionalis akan ampuh untuk memenangkan Jokowi-JK.
BACA JUGA: Prabowo-Hatta Jawara di Dunia Maya
Menurutnya, hal yang perlu ditangkal adalah maraknya kampanye htam dan fitnah ke duet usungan PDIP, PKB, NasDem dan Hanura itu. “Munculnya sinergi dua kekuatan ini akan mampu menepis black campign dan kita semua tinggal menyongsong kemenangan Jokowi-JK,” katanya.
Muhaimin memaparkan, kerjasama nahdliyin dan nasionalis sebenarnya sudah terbina sejak lama. Misalnya saat masa revolusi kemerdekaan, Bung Karno meminta fatwa Resolusi Jihad kepada tokoh pendiri NU, KH Hasyim As’ary demi tegaknya NKRI. Peristiwa ini berujung pada pertempuran 10 November di Surabaya yang menjadi tonggak kemerdekaan.
BACA JUGA: Amankan Mudik, Polri Pasang Ratusan CCTV
Selain itu, kata Muhaimin, pemerintahan Bung Karno juga mendapat sokongan dari NU. “Jadi itu menunjukkan bahwa sinergitas ulama NU dan nasionalis sudah ada sejak dulu,” paparnya.
Hadir pula dalam acara deklarasi dukungan itu antara lain Wasekjen DPP PKB Fathan Subkhi, Ketua DPW PKB Jateng KH Yusuf Chudlori, Wakil Bendahara Umum DPP PKB Bambang Susanto, salah satu deklarator Nawaitu Kristanto, serta sejumlah tokoh nasionalis dan kaum santri. Acara itu dimeriahkan dengan berbagai kesenian antara lain sorengan, Reog Ponorogo, jathilan, hadroh, marawis, dan selawatan.
BACA JUGA: Lantik 453 Perwira, SBY: Pemimpin TNI Harus Punya Wawasan Luas
Sedangkan Kristanto mengatakan, sinergi nasionalis dan nahdliyin adalah perpaduan yang tepat untuk memegang tongkat kepemimpinan Indonesia di masa depan. “Dalam situasi seperti ini Indonesia membutuhkan pemimpin yang mengakar di hati rakyat. Atas dasar itulah Nawaitu yang berkekuatan rakyat dan berbasis nasionalis dan nahdliyin bertekad untuk memenangkan Jokowi-JK,” ujarnya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ancaman Eks Tim Mawar Tak Bikin Jokowi Gentar
Redaktur : Tim Redaksi