Muhaimin Mulai Dekati Ulama Sepuh

SURABAYA – Jajaran pengurus PKB pro-Muhaimin Iskandar, tampaknya, tak mau potensi suara mereka di Jatim tergerus begitu sajaMenjelang pemilu, mereka mulai intens mendekati para ulama berpengaruh untuk mengamankan suara mereka di provinsi yang dikenal sebagai basis nahdliyin itu.
 
Senin (16/2), misalnya, bersama pengurus DPW PKB Jatim, Muhaimin mengadakan silaturahmi dengan para ulama sepuh Jatim di RM Agis, Surabaya

BACA JUGA: Pengusaha Akan Uji Kandidat Capres

Hadir, antara lain, KH Idris Marzuki (Lirboyo), KH Zainudin Jazuli (Ploso), KH Anwar Iskandar, KH Zaini Sholeh, KH Mahrus Malik, Kh Ja’far Yusuf, dan KH Abdus Salam
 
Selain itu, Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf hadir dalam pertemuan tersebut

BACA JUGA: JK Setuju Penjaringan Capres Golkar Dimulai

Dalam pertemuan itu, Muhaimin menandaskan optimismenya terhadap kans PKB dalam pemilu April nantiDia tetap yakin partai bumi sembilan bintang tersebut tetap menjadi partai mayoritas di Jatim, seperti Pemilu 1999 maupun 2004.
 
Muhaimin juga yakin bahwa PKB merupakan partainya warga nahdiyin, kalangan mayoritas di Jatim

BACA JUGA: PAN Buat Perhitungan dengan Apindo

"Karena itu, saya kira warga nahdliyin sudah tahu apa yang harus dipilih dalam pemilu nanti," katanya.
 
Lalu, bagaimana gerakan penggembosan yang kini getol dilakukan kubu PKB pro-Gus Dur? Muhaimin menanggapi dengan entengDia tak yakin, aksi penggembosan oleh PKB pro-Gus Dur itu berpengaruh terhadap suara PKB"Sebab, mereka hanya orang-orang yang mengklaim sebagai PKB," ujarnya.
 
Muhaimin juga menegaskan, PKB tetap berdiri sendiri pada pemilu nantiArtinya, tidak akan ada koalisi dengan partai lain"Kami tetap yakin PKB masih besar," tegasnya.
 
Silaturahmi kemarin terbilang menarikMaklum, pada forum itulah, Muhaimin akhirnya bertemu Saifullah YusufMaklum, dulu keduanya adalah petinggi DPP PKB yang akhirnya berseberanganBahkan, dua tokoh tersebut kerap terlibat konflikNamun, dalam pertemuan kemarin, keduany terlihat gayeng(ris/dim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PKB Gus Dur dan PDIP Konsolidasi Lokal