Muhammadiyah Minta Zulkifli Hasan Komit Jaga Konstitusi

Sabtu, 06 Juni 2015 – 14:53 WIB

jpnn.com - YOGYAKARTA - PP Muhammadiyah meminta Ketua MPR RI Zulkifli Hasan agar punya komitmen tinggi dalam menjaga konstitusi. Permintaan itu mengemuka saat Zuklifli bersilaturahmi di kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Sabtu (6/6).

Dalam kesempatan itu, Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, organisasinya akan konsisten mengawal konstitusi. Sebab, ormas keagamaan yang didirikan KH Ahmad Dahlan itu punya andil dalam mendirikan Republik Indonesia sehingga merasa wajib mengawal tegaknya konstitusi.

BACA JUGA: Zulkifli Hasan Akan Lebih Sering Menimba Ilmu dari Muhammadiyah

Saat ini saja Muhammadiyah sedang menyiapkan uji materi atas tiga undang-undang. Yakni UU tentang energi, ketenagalistrikan, serta devisa.

“Muhammadiyah komit berjihad konstitusi. Ini bukan soal melawan siapa, tapi ini memang perjuangan kita,” ujarnya.

BACA JUGA: Sebaiknya Kali Ini TNI AU

Haedar menambahkan Muhammadiyah berharap sebagai kekuatan masyarakat sipil bisa bersama-sama dengan partai politik mengawal tegaknya konstitusi. “Pak Zul mohon jangan lengah sebagai ketua MPR. Kita dari masyakarat madani, dengan Pak Zul dari parpol nanti akan bertemu membangun negeei ini agar bermartabat dan berdaulat,” imbuh Haedar.

Sedangkan Zulkifli mengaku akan berupaya sekuat mungkin menjaga tegaknya konstitusi. Ketua Umum Partai amanat Nasional (PAN) itu lantas mengutip pendapat mendiang mantan Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew yang menyebut Indonesia telah kehilangan beberapa kali momentum untuk menjadi negara maju.

BACA JUGA: SBY Ikut Disalahkan soal Jokowi Salah Sebut Tempat Lahir Soekarno, Kok Bisa?

Momentum yang pertama adalah saat booming minyak era 1970 hingga mendekati 1990.. “Yang ternyata habis begitu saja,” katanya.

Sedangkan yang kedua saat booming kayu sehingga banyak hutan di Indonesia ditebangi untuk kebutuhan industri. “Tapi yang muncul hanya bebrapa konglomerat saja,” ujar mantan menteri kehutanan itu.

Yang terakhir adalah eksploitasi sumber daya alam yang saat ini masih ada. Padahal, SDA yang diekspolitasi itu tak terbarukan. “Tapi kerusakan alamnya juga luar biasa,” ucapnya.(ara/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Jangan Malu Minta Maaf kepada Keluarga Besar Soekarno


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler