jpnn.com - JAKARTA - Isu pergantian panglima TNI tengah menghangat. Pasalnya, belum jelas apakah jabatan itu bakal menjadi jatah Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) atau Angkatan Udara (AU).
Menurut guru besar Universitas Pertahanan Salim Said, sebaiknya presiden mengangkat panglima dari unsur TNI Angkatan Udara. Pasalnya, selama ini baru satu orang perwira AU yang dipercaya untuk menduduki pucuk pimpinan TNI.
BACA JUGA: SBY Ikut Disalahkan soal Jokowi Salah Sebut Tempat Lahir Soekarno, Kok Bisa?
"Saya sependapat akan lebih baik bahwa TNI AU kali ini yang menjadi panglima, karena Angkatan Laut sudah mendapatkan kesempatan dua kali, Angkatan Darat sudah dua kali, sedangkan untuk Angkatan Udara baru dapat kesempatan satu kali," kata Salim usai menghadiri diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/6).
Salim akui bahwa di dalam undang-undang tidak ada aturan tentang jatah jabatan panglima TNI. Keputusan tersebut sepenuhnya menjadi wewenang presiden. Namun, dia berpendapat bahwa pucuk pimpinan TNI lebih baik di rotasi secara adil di antara ketiga angkatan.
BACA JUGA: Jokowi Jangan Malu Minta Maaf kepada Keluarga Besar Soekarno
Saat ditanya apa yang akan terjadi jika presiden menunjuk panglima dari angkatan lain, Salim enggan berkomentar. Dia mengaku tidak mau memperkeruh suasana dengan melontarkan spekulasi.
"Saya enggak berani berspekulasi, saya hanya menjelaskan akarnya dan baiknya," pungkas Salim. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Ahli Membaca Garis Kehidupan ini tak Kaget Kinerja Jokowi Jeblok
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menunggu Kata Maaf dari Presiden Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi