Muhammadiyah Yakin Prabowo Bikin Indonesia Dihormati Asing

Selasa, 25 Februari 2014 – 09:53 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin mengkritik koalisi partai politik (parpol) pendukung pemerintah saat ini. Menurutnya, koalisi yang kini terbangun tidak berpihak kepada rakyat.

Hal ini dikatakan Din di hadapan peserta Silaturahmi Nasional BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indonesia di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang hadir dalam acara tersebut diminta oleh Din agar tidak bergabung dengan koalisi yang tidak pro rakyat.

BACA JUGA: Sutan Yakin Dicekal KPK Bukan Berarti jadi Tersangka

"Saya minta Pak Prabowo membangun koalisi sejati dengan rakyat. Jangan membangun koalisi seperti yang ada sekarang ini. Koalisi yang katanya pro rakyat, demi rakyat, dan peduli rakyat, tetapi kenyataannya berbalik," kata Din seperti dikutip dari rilis media center Partai Gerindra, Senin (24/2) malam.

Pasalnya, sambung Din, sekarang ini hampir semua bidang ekonomi Indonesia dikuasai oleh asing. Ia menegaskan bahwa penguasaan oleh pihak asing tersebut adalah produk dari koalisi yang membiarkan pembodohan.

BACA JUGA: DKPP Gelar Sidang KIP Aceh

Masih lanjut Din, saat ini Indonesia memerlukan pemimpin yang tegas, berani, dan pro rakyat, serta peduli rakyat. Bukannya pemimpin yang menyerahkan semua bidang perekonomian kepada pihak asing.

"Sekarang ini hampir semua bidang ekonomi Indonesia dikuasai oleh asing," imbuhnya.

BACA JUGA: Marzuki Anggap Pimpinan KPK Berpikiran Sempit

Pada kesempatan tersebut, Din juga menyampaikan keprihatinan yang sangat mendalam soal pelecehan Singapura terhadap kedaulatan Indonesia terkait penamaan pahlawan Usman-Hamid untuk kapal perang RI. Menurutnya, jika pemerintah Indonesia kuat dan berwibawa tidak mungkin dicelehkan bangsa yang lebih kecil seperti Singapura.

"Jika Prabowo Subianto menjadi Presiden RI, saya yakin Singapura tidak akan berani melecehkan Indonesia, dan akan hormat kepada Indonesia" tegasnya.

Terkait dengan pelecehan yang dilakukan Singapura, Muhammadiyah sendiri sudah mengambil sikap tegas. Din mengungkapkan, PP Muhammadiyah tidak akan memenuhi undangan bermain futsal bersama Kedubes Singapura di Jakarta pada bulan Maret 2014 mendatang.

"Namun karena merasa dilecehkan oleh sikap Singapura soal penamaan kapal perang KRI Usman Harun, kami membatalkan rencana main futsal tersebut," ucap Din disambut tepuk tangan meriah peserta Silaknas. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Komarudin Siap Menangkan Dahlan Iskan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler