jpnn.com - BONTANG - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bontang mengharamkan ngelem. Pasalnya, ngelem bisa menghilangkan kesadaran seseorang yang melakukannya.
Menurut Ketua MUI Bontang Imam Hambali, ngelem merupakan suatu tindakan yang salah.
BACA JUGA: Peringatan Tegas untuk PNS Soal Beras
“Apa pun itu, baik menggunakan narkoba, ngelem atau obat yang dicampur dengan jenis yang lain bisa membuat kesadaran seseorang hilang dilakukan secara sengaja, maka itu hukumya haram,” paparnya, Kamis (6/10).
Hambali menambahkan, seseorang yang ngelem dikarenakan kurang mendapat pendidikan agama.
BACA JUGA: TKA Pekerja Kasar Serbu Batam, Simak Deh Komentar Disnaker Ini
“Selain ilmu agama, waktu berkumpul bersama keluarga juga sangat diperlukan dalam mencegah hal ini. Karena dari situ, orang tua bisa memberikan nasihat kepada anaknya agar tidak melakukan hal-hal yang tidak baik atau yang dibenci agama,” tuturnya.
Sementara itu, salah satu pedagang material yang menjual lem Haruna mengaku dengan keputusan MUI.
BACA JUGA: Fenomena Serbuan TKA di Batam sudah hingga Level Pekerja Kasar
Ia pun mendukung fatwa itu dengan cara tidak menjual barang dagangannya kepada sembarang anak.
“Anak yang sering negelem itu kelihatan ciri fisiknya, jadi bila datang mau beli lem di toko saya tentu saya menolaknya. Namun bila alasan dia disuruh orang tuanya, saya menyuruh orang tuanya lah yang datang untuk membelinya,” ujar Haruna. (ver/jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Serbuan TKA di Batam Kian Meresahkan
Redaktur : Tim Redaksi