jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat atau KPEU Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Azrul Tanjung meminta umat Islam tidak putus asa menghadapi resesi ekonomi yang sedang melanda.
Menurut Azrul, resesi ekonomi merupakan fakta yang tidak bisa dihindari akibat pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia.
BACA JUGA: Resesi Ekonomi, Menurut Anis Masalah Ini yang Harus jadi Fokus Pemerintah
“Menghadapinya tentu kita semua khususnya umat Islam di Indonesia harus bersabar dan tidak boleh putus asa. Karena resesi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi hampir semua negara yang dilanda Covid-19," kata Azrul dalam keterangannya, Senin (16/11).
Justru, kata Azrul, umat Islam harus menjadi garda terdepan dalam upaya pemulihan ekonomi bangsa. Tentunya itu dilakukan melalui upaya-upaya yang lebih kontributif bagi pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA: Lihat, Tumpukan Uang Ini Hasil Korupsi yang Dikembalikan Azwar
Di antara upaya yang bisa dilakukan adalah mengoptimalkan sektor pertanian, perkebunan dan perikanan yang disinyalir tidak banyak terpengaruh dampak pandemi.
"Umat harus semakin produktif dalam berbagai sektor perekonomian, karena kebijakan pembatasan sosial di sektor perindustrian di kawasan urban tidak terjadi di pedesaan yang menjadi basis produksi sektor pertanian,” jelas Azrul.
BACA JUGA: Polisi Sudah Menangkap DM, Pengakuannya Cukup Mengejutkan
Dosen ekonomi di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga mengatakan, terjadinya hambatan produksi dan mobilitas barang antarnegara akibat pandemi, merupakan peluang pemenuhan kebutuhan dalam negeri dari produksi sendiri.
Bahkan, bila dikelola secara optimal bisa menjadi kesempatan memperbesar volume ekspor. Contohnya di sektor perkebunan kelapa sawit yang terbantu oleh lockdown nasional negara kompetitor seperti Malaysia.
Kondisi tersebut menurutnya membuat permintaan minyak sawit asal Indonesia meningkat dan mengatrol harga tandan buah sawit di petani.
Azrul menyebutkan, setiap masa turbulensi ekonomi biasanya diikuti perubahan besar-besaran pada struktur ekonomi, sehingga resesi sekarang bisa menjadi peluang tumbuh kembangnya sektor ekonomi yang selama ini menempati posisi periferal dalam perekonomian.
Kandidat doktor Ekonomi Universitas Brawijaya ini juga mengatakan, sektor ekonomi syariah belakangan tumbuh pesat. Hal ini menurutnya bisa lebih mengoptimalkan.
Dia meyakini, problem ekonomi bangsa saat ini merupakan ujian bagi eksistensi ekonomi syariah yang tumbuh cepat dalam dua dekade terakhir.
“Untuk itu, saya pikir, diperlukan komunikasi intens dan kerja sama antarlembaga di sektor ekonomi umat, harus terus dibangun dan dimasifkan sehingga menemukan rumusan-rumusan yang relevan dengan permasalahan resesi ekonomi saat ini,” kata Azrul.(gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang