jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Umum Front Pembela Islam Munarman menyebutkan, pihaknya menemukan banyak luka diduga bekas peluru di tubuh jenazah enam Laskar FPI yang tewas tertembak oleh polisi dalam insiden di Tol Jakarta-Cikampek, Senin (7/12) dini hari.
Hal tersebut disampaikan Munarman melalui keterangan tertulisnya, Rabu (9/12).
BACA JUGA: Habib Rizieq: Bukan Kami yang Menuduh, Mereka Mengaku
"Bahwa pada seluruh jenazah syuhada terdapat lebih dari satu lubang peluru," kata Munarman dalam keterangan resminya, Rabu.
Selain itu, kata Munarman, luka yang terdapat di tubuh para laskar FPI memiliki kemiripan.
BACA JUGA: Laskar FPI Membawa Senpi Kaliber 9mm? Aziz Menjawab pakai Kata Azab, Kejam, Fitnah
Hasil analisis tim FPI, kata Munarman, luka di jenazah Laskar FPI itu mayoritas mengarah ke jantung.
"Bahwa tembakan terhadap para syuhada tersebut memiliki kesamaan sasaran, yaitu semua tembakan mengarah ke jantung para syuhada," ujar Munarman.
BACA JUGA: Kabar dari Kombes Yusri, Pelaku Inisial A Ditangkap di Kranji
Munarman menduga, bekas luka yang terdapat di tubuh para laskar FPI setelah tejadi penembakan jarak dekat.
Hal itu setelah ahli dari FPI turut memeriksa kondisi jenazah saat proses pemandian.
"Dilihat dari bekas tembakan, menurut pendapat ahli yang hadir dalam pemandian jenazah, bahwa para syuhada ditembak dari jarak dekat," ujar dia.
Masih mengacu pendapat ahli tadi, Munarman menduga tembakan jarak dekat dilakukan dari depan, bagian dada, dan arah belakang para laskar.
"Bahwa menurut ahli yang hadir dalam pemandian jenazah, tembakan ke arah jantung para syuhada tersebut ada yang dilakukan dari depan, bagian dada dan ada yang dilakukan dari belakang," ujar Munarman.
Selanjutnya, kata Munarman, sebagian besar tubuh para laskar FPI ini ditemukan tanda yang diduga bekas penganiayaan.
Munarman tidak memerinci temuan tanda bekas penganiayaan itu di bagian tubuh yang mana.
"Untuk sementara lima poin itu dahulu yang bisa disampaikan terkait kondisi fisik jenazah para syuhada," pungkas Munarman. (ast/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan