Munas Dipercepat, Ical Diuntungkan

Kamis, 20 November 2014 – 06:06 WIB

jpnn.com - JOGJAKARTA - Upaya sejumlah calon ketua umum untuk mempertahankan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golongan Karya (Golkar) pada Januari 2015 dipastikan gagal. Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Jogjakarta telah memutuskan bahwa pelaksanaan munas dimajukan menjadi 30 November sampai 4  Desember 2014.

Posisi Ketua Umum Aburizal Bakrie dan Ketua Dewan Pertimbangan Akbar Tandjung juga direkomendasikan mayoritas DPD provinsi agar mereka terpilih lagi dalam munas.

BACA JUGA: Faktor Legalitas Pernah Gagalkan Banda Aceh Gelar e-Voting

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Tantowi Yahya menyatakan, hasil rapat komisi telah memutuskan agar munas dilaksanakan pada 30 November. Itu didasarkan pada pandangan para pemilik suara rapimnas yang mayoritas meminta munas dipercepat sekaligus mengajukan Ical -sapaan akrab Aburizal Bakrie- bersama Ketua Dewan Pertimbangan Akbar Tandjung agar terpilih lagi.

"Munas dilaksanakan di Bandung pada 30 November sampai selesai, belum dibahas tempat pastinya," kata Tantowi di sela Rapimnas Partai Golkar di Hotel Melia Purosani, Jogjakarta, Rabu (19/11).

BACA JUGA: Siap Digunakan, Sistem e-Voting Tergantung Payung Hukum

Dimajukannya tanggal munas, kata Tantowi, tidak menyalahi konstitusi partai. Munas 2009 di Pekanbaru merekomendasikan kepengurusan bisa diperpanjang bila dipandang perlu.

"Oktober itu pelantikan presiden. Bisa dibayangkan kalau saat itu dilaksanakan munas, konsentrasi bisa terpecah. Dasar rekomendasi munas Pekanbaru juga setelah pelaksanaan pilpres," ujarnya.

BACA JUGA: Klaim Sistem E-Voting BPPT Siap Digunakan

Alasan lain dimajukannya munas adalah adanya pembahasan agenda penting di DPR. Menurut Tantowi, Januari adalah awal pembahasan Perppu Pemilihan Kepala Daerah dan RAPBNP serta isu lain di DPR.

Karena itu, Partai Golkar sulit mengambil keputusan terkait dengan Perppu Pilkada jika munas diadakan pada bulan yang sama. "Munas dimajukan agar Fraksi Golkar bisa langsung bekerja dengan status jelas karena sudah ada Ketum yang terpilih," tuturnya.

Dengan masa waktu pelaksanaan munas yang tinggal 10 hari, kontestasi pemilihan Ketum Partai Golkar hampir dipastikan menguntungkan Ical. Dia telah mengklaim surat dukungan untuk maju dalam munas sudah mencapai 463 pemilik hak suara.

Calon Ketua Umum Airlangga Hartarto menilai tidak bisa dimungkiri bahwa jadwal munas itu akan menguntungkan Ical sebagai incumbent. Namun, dirinya menyatakan siap menghadapi proses munas dengan segala keterbatasan saat ini. "Kalau untuk sekadar memenuhi syarat 30 persen, saya kira bisa maju," ujarnya.

Di tempat terpisah, Ical memberikan tanggapan atas dukungan terhadap dirinya di rapimnas. Menurut dia, di antara total 44 pemilik suara sah rapimnas, 41 orang meminta dirinya mencalonkan lagi. "Yang namanya prajurit, ya siap saja kalau diperintah," kata Ical.

Dia juga tidak khawatir jika para kandidat lain bersatu untuk melawan dirinya dalam munas. "Tidak apa-apa, bagus dong. Saya kan bermain tenis tiap hari. Kita jangan cari lawan, hadapi saja," tandasnya.(bay/c7/fat)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua Komisi VII DPR Ragukan Kepala SKK Migas Pilihan Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler