jpnn.com - JAKARTA - Rencana pengurus Golkar kubu Agung Laksono menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Jakarta, Rabu (8/3) ditanggapi dingin oleh kubu Aburizal Bakrie (Ical). Pengurus Golkar hasil Musyawarah Nasional (Munas) IX Bali menilai rapimnas itu tak akan banyak berarti.
Sekretaris Jendral (Sekjen) DPP Golkar kubu Ical, Idrus Marham, mengatakan manuver kubu Agung menggelar rapimnas bukanlah hal mengejutkan. Dengan nada sinis Idrus mengaku, kalau untuk tindakan melawan hukum yang berefek pidana saja kubu Agung berani melakukannya, maka rapimnas bukan hal yang mengagetkan kubu Ical.
BACA JUGA: Gelar Kongres, PDIP Harus Ingatkan Jokowi soal Nawa Cita dan Trisakti
Idrus lantas menyebut, kasus dugaan pemalsuan surat mandat peserta munas kubu Agung Cs di Ancol. “Kalau surat mandat (untuk peserta munas Ancol, red) saja dipalsukan, tentu kalau sekadar mengangkangi putusan sela bukan hal aneh. Yang pidana saja berani,” kata Idrus kepada INDOPOS, Selasa (7/4).
Idrus menegaskan, pihaknya kini berpegang pada putusan sela pengadilan tata usaha negara (PTUN) yang memerintahkan penundaan atas pelaksanaan surat keputusan Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM), Yasonna Laoly tentang pengesahan kepengurusan Agung di Gokar. Karenanya, Idrus menganggap kubu Agung tak punya hak mengatas-namakan sebagai pengurus Golkar.
"Jadi nggak aneh. Sudah sejak awal bohong, ya tanggung kalau tidak diteruskan,” tandasnya.
Sedangkan bendahara umum Golkar kubu Ical, Bambang Soesatyo hanya berkomentar ringan soal rencana Agung cs menggelar rapimnas di kantor pusat partai berlambang beringin itu di Slipi, Jakarta Barat. “Ha ha ha, itu kan cuma munas lucu-lucuan. Ngapain capek menanggapinya,” ucap pria yang dikenal dengan sapaan Bamsoet itu. (aen/jpnn)
BACA JUGA: Luhut Anggap Akbar Faisal Hanya Mengarang Cerita
BACA JUGA: Situs Diblokir, Pengelola tak Tahu Kesalahannya
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Susi Akui Ada Oknum Terima Uang dari Benjina
Redaktur : Tim Redaksi