Munas IX Golkar Diibaratkan Sinetron

Rabu, 03 Desember 2014 – 05:50 WIB
Munas IX Golkar Diibaratkan Sinetron. Foto JPNN.com

jpnn.com - Proses Munas IX Golkar di Bali sudah mirip sinetron. Akhir Munas sudah diketahui sejak awal, namun prosesnya sengaja dipanjang-panjangin. Munas berjalan landai dan monoton, tidak ada hentakan-hentakan. Para pemerhati menilai, munas Golkar kali ini sangat membosankan.

"Ini sudah seperti sinetron. Endingnya sudah ketahuan sejak awal, jalan ceritanya monoton, dan tidak dramatis. Sehingga membuat yang nonton bosan," ucap Pengamat politik dari Universitas Parahyangan Bandung, Prof Asep Warlan Yusuf, Selasa (2/12).

BACA JUGA: Agun Sarankan Airlangga Perkarakan Munas Golkar ke PTUN

Menurut Asep, Munas Golkar kali ini tidak lebih dari formalitas semata. Sebab, sebelum proses Munas, pemenang sudah ketahuan. "Semuanya sudah terbaca. Jadi, nggak ada yang menarik untuk disimak," katanya.

Dalam prosesnya, lanjut Asep, juga membosankan. Tidak ada perdebatan dan ada pendapatan. Semuanya seragam. Yang ada malah berbalas pantun antar peserta munas dan Ical.

BACA JUGA: Aklamasi Ical Hari Ini, Munas Sapu Pendukung JK

"Memang bagus tidak ada ribut-ribut. Tapi dengan tidak ada kompetisi, jadi tidak ada yang menarik," katanya.

Ibarat sinetron, lanjut Asep, biaya untuk munas terlalu mahal, sedangn retingnya sangat rendah.

BACA JUGA: Dua Kubu PPP Berebut Kantor

"Sudah mahal-mahal, di hotel mewah, di Bali, jadi seperti kelas melati. Sayang betul," tandasnya. (dem/rmo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendukung JK di Golkar tak Ada yang Tersisa


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler