Muncul Faksi-Faksi di Demokrat

Kamis, 21 Oktober 2010 – 08:36 WIB

JAKARTA - Persaingan antar faksi di Partai Demokrat mulai terlihatMomentum rencana reshuffle yang akan dilakukan Presiden SBY mengindikasikan adanya beberapa kubu di parai pemenang pemilu tersebut

BACA JUGA: Jatim Deklarasikan Ical Capres

Itu terlihat dari dorongan mereka untuk menyodorkan calonnya sebagai pengganti  posisi Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh. 

Ketua DPP bidang Komunikasi Publik Partai  Demokrat Ruhut Sitompul mengungkapkan, memang ada yang mendorong dua menteri tersebut diganti
“Yang mendorong ini tidak ‘ngaca’ mungkin

BACA JUGA: Golkar Minta Koalisi Lebih Tegas

Mereka merasa kalau diganti merekalah yang gantikan, mimpi kali ye," ujarnya di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.

Menurut Ruhut, senior PD sekalipun tak berhak menilai kinerja menterinya
Apalagi, menurut Ruhut, reshuffle kabinet adalah hak prerogatif presiden

BACA JUGA: Seleksi Pimpinan KPK Ngambang

"Yang bisa menilai ya majikannya, di luar itu mereka tidak berhak menilai," tegasnya.

Lebih lanjut, politis yang akrab disapa Poltak itu mengingatkan, agar kader PD tidak terus mengincar posisi menteri tersebut"Jangan sampai diteruskanSudah syukur dijadikan pengurus partai, jangan masih mengincar ini dan itu," imbaunya.

Pengamat Politik Charta Politika menilai, kuatnya pesaingan antar faksi di PD, sebetulnya sudah muncul jauh sebelum kongres BandungDalam sebuah partai besar, kondisi seperti ini sangat lumrah dan tidak mungkin tidak terjadiApalagi, mengingat sosok SBY yang sebentar lagi akan turun arena“Banyak faksi akan berkepentingan dengan partai ini,” katanya pada INDOPOS (grup JPNN) di Jakarta, kemarin.

Dalam kondisi seperti ini, lanjutnya, banyak faksi akan memainkan manuver-manuver politiknyaApalagi jelang reshuffle, mereka sebisa mungkin mendorong calonnya untuk bisa duduk dalam kekuasaanDalam hal ini tentu semua kembali pada persoalan bagi-bagi kekuasaan dan gizi yang didapat“SBY sebetulnya sudah membaca hal ini, mengingat dia sudah banyak belajar bagaimana faksi-faksi itu muncul di partainya,” katanya.

Yunarto mengatakan, bukan tidak mungkin kedepan akan muncul banyak faksi-faksi lainnyaHal ini tentu akan kontraproduktif bagi kepengurusan Anas“Tugas Anas kedepan sangat sulit, mengingat peran Anas yang sebetulnya terbatas dalam menjaga konsoliditas partainya,” papar pengamat politik yang akrab disapa Toto itu.

Lebih jauh dirinya menyarankan, seharusnya SBY dalam hal ini sebagai ketua dewan Pembina Demokrat bisa memberikan wewenang lebih pada Anas untuk bisa mengatur barisan kepengurusannya“SBY harus memberikan dukungan yang riil pada Anas untuk memperkuat kepemimpinanya,” tegasnya.

Sementara, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok membantah kalau saat ini banyak faksi di internal Demokrat sudah bermanuver untuk posisi menteri“Selama ini partai kita solid-solid saja, tidak ada manuver dan sebagainya,” katanya kepada INDOPOSMeski Mubarok membantah, namun aroma persaingan di internal Demokrat sudah terlihat.  Ini memunculkan kubu-kubuanMisalnya selain kubu Anas, ada juga kubu Marzuki Alie, kubu senior, dan kubu Andi MallarangengTetapi sekali lagi, Ahmad Mubarok membantah adanya perpecahan tersbut“Kita solid kok,” katanya(dms/dil)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Utamakan Ego, Calon Golkar Kalah Beruntun di Sultra


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler