jpnn.com - BANDUNG - Wacana pembentukan koalisi partai berbasis Islam yang dianggap mampu melahirkan calon presiden baru justru disikapi dingin kandidat capres dari partai berbasis Islam itu sendiri.
Kandidat capres dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Heryawan memprediksi, koalisi poros tengah tersebut akan sulit terwujud pada Pemilihan Umum Presiden 2014.
BACA JUGA: MPR Wacanakan Oposisi Diberi Tunjangan Khusus
Soalnya, menurut Gubernur Jawa Barat yang akrab disapa Aher itu, masing-masing partai berbasis Islam telah menjatuhkan pilihan yang berbeda terkait koalisi. Heryawan memprediksi, partai-partai berlandaskan agama itu cenderung berkoalisi dengan partai nasionalis.
"Pembicaraan (poros tengah) tidak terlalu berkembang, karena sudah fokus pada kandidat sepertinya," kata Heryawan di Bandung, Senin (14/4). Heryawan pun menyebut partai berbasis Islam telah memilih mitra koalisi dari partai nasionalis, seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, dan Golongan Karya.
BACA JUGA: Inilah Daerah Rawan Konflik Sosial di Indonesia
Bahkan, Heryawan menilai Partai Gerindra dan Demokrat pun akan didekati partai-partai berbasis agama.
Lebih lanjut Heryawan katakan, meski berdasarkan hitung cepat partainya hanya meraih 6,9 persen suara, namun hingga saat ini dia masih dimandatkan sebagai kandidat capres PKS, bersama Anis Matta dan Hidayat Nurwahid.
BACA JUGA: Bahas Bendera Aceh, Pusat Pastikan tak Ada Bargaining Politik
Bahkan, hingga saat ini dirinya masih bersemangat melakukan komunikasi politik dengan capres partai lain. Heryawan tidak membantah jika terdapat wacana pengusungan dirinya mendampingi capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
"Isu itu memang ada, tapi kita tunggu perkembangan," ucapnya.
Kendati begitu, Heryawan mengaku akan menyerahkan keputusan pengusungannya ke Dewan Pimpinan Pusat PKS. "Komunikasi resminya ada di tingkat pusat. Jadi kita serahkan semuanya ke pusat," pungkasnya. (agp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendagri: Bendera Aceh Tidak Boleh Berkibar
Redaktur : Tim Redaksi