Murid Pencak Silat itu Tewas Saat Latihan

Sabtu, 07 Januari 2017 – 23:52 WIB
Ilustrasi. Pixabay

jpnn.com - jpnn.com - Viko Sandi Pratama, 15, pelajar asal Dusun Nglaban, Kediri, Jatim harus puas dengan sabuk hijaunya.

Sebab, pendekar pencak silat persaudaraan setia hati terate (PSHT) itu tewas saat dilatih para gurunya.

BACA JUGA: Tak Pernah Muncul, Ternyata Tewas di Kamar Kos

Dari insiden tersebut, tiga gurunya langsung ditahan dan menyandang status tersangka Kamis malam (5/1).

Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Kediri, ketiga guru yang merupakan senior Viko yang ditangkap adalah dua warga Desa Sendang, Kecamatan Banyakan, yaitu Khoirudin, 27, dan Moh. Ageng Hartono, 28.

BACA JUGA: Heboh! Rafi Tewas setelah Main Game

Sementara itu, satu guru yang lain adalah Mas Agus Hasanuddin Pakeh, 28, warga Ringinrejo, Grogol, Kabupaten Kediri.
"Ketiga tersangka sudah kami tahan," terang Kasatreskrim Polres Kediri Kota AKP Samsul Huda.

Insiden itu bermula sekitar pukul 18.00 saat Viko pamit kepada ayahnya, Puji Siswanto, 49, untuk mengikuti latihan pencak silat rutin di halaman rumah Khoirudin.

BACA JUGA: Sambil Memukul Dada Sendiri, Martin Akhirnya Meninggal

Latihan tersebut diikuti tiga teman seumuran Viko. Yaitu, Ika Ervina Nur Anisa, Wisnu Permana putra, dan Mohamad Adrian Devantara.

Keempat murid tidak hanya dilatih tiga guru tersebut. Ada tiga guru lainnya, yakni Tri Prio Susanto, Arjun Rian Affandi, dan Rizal Baharudin.

"Mereka berlatih pencak silat pukul 18.30-an," ungkap Kasubbag Humas Polres Kediri Kota AKP Anwar Iskandar.

Sebagaimana latihan biasanya, pukulan dan tangkisan wajib dirasakan para murid. Hingga akhirnya, saat giliran Viko, dirinya harus menerima beberapa pukulan dan tendangan guru seniornya secara bergantian.

Diduga, beberapa pukulan bersarang tepat di dadanya. Viko langsung mengalami sesak dan susah bernapas.

"Korban langsung dibawa ke RS Muhammadiyah Kota Kediri oleh para seniornya," terang Anwar.

Namun, nahas, setelah sejam dirawat di ruang UGD atau sekitar pukul 22.00, Viko mengembuskan napas terakhir.

Orang tua korban baru dikabari pihak pelatih sekitar pukul 23.00. Puji hanya bisa menyaksikan saat anaknya terbujur kaku.
"Ketika berangkat ya sehat-sehat saja," ungkap ayah korban saat ditemui di rumahnya.

Berdasar pengakuan Puji, anaknya tidak memiliki riwayat penyakit berat, bahkan tak pernah mengalami sesak napas.

Saat berangkat latihan pun, korban dalam kondisi sehat. Karena itu, mengetahui anaknya meninggal secara mendadak setelah mengikuti latihan pecak silat, dia langsung melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

"Saya ingin kasus ini diusut tuntas. Pelakunya harus mendapatkan hukuman setimpal," ujar bapak dua anak itu.

Hingga kemarin siang, polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Selain telah memeriksa para saksi yang melihat kejadian itu, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Ketiga pelaku yang ditahan siang itu pun masih menjalani pemeriksaan lanjutan terkait tewasnya murid perguruan PSHT tersebut. "Masih kami dalami kasus ini," tegas Anwar. (fiz/c5/end/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Batu Runtuh, Pria Ini Tewas di Sumur Sendiri


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Tewas  

Terpopuler