Murid SD Selalu Kesakitan Saat Buang Air Kecil, Ternyata

Senin, 13 November 2017 – 03:30 WIB
Korban pencabulan. Ilustrasi Foto: Jawa Pos/dok.JPNN.com

jpnn.com, BANGKA SELATAN - Seorang bocah perempuan berusia 7 tahun di wilayah Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan (Basel) menjadi korban pencabulan.

Pelakunya ada dua orang, satu bujangan, dan satu lagi berstatus duda. Kedua pelaku masih satu kampung dengan korban.

BACA JUGA: Istri Kedua Baru Melahirkan, Suami Tega Garap Anak Tiri

Terungkapnya kejadian tersebut bermula dari kecurigaan orang tuanya, Najemi melihat buah hatinya sebut saja Bunga, kesakitan saat buang air kecil. Selain itu, korban yang masih murid kelas 2 sekolah dasar (SD) juga selalu memegang 'anunya' yang terasa sakit.

"Dia (Bunga) kalau malam saat mau tidur kencing terus dan memegang anunya saat tidur," kata Najemi ibu kandung korban didampingi saudaranya, Nasma kepada wartawan usai melaporkan kejadian yang dialami buah hatinya tersebut ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Basel, Minggu (12/11/2017) siang.

BACA JUGA: Guru Bejat Cabuli Tiga Muridnya

Menurut pengakuan buah hatinya tersebut, lanjut Najemi, anaknya telah dicabul yang diduga dilakukan oleh 2 orang laki-laki dewasa berinisial Suh (Bujangan) dan Bak (Duda).

"Saya merasa curiga melihatnya selalu kencing dan memegang anunya. Saya tanya ke dia ada masalah apa sebenarnya. Kemudian dia menceritakan, bahwa anunya sakit. Saya tanya lagi kenapa sakit, dan barulah dia menceritakannya," jelas Najemi.

BACA JUGA: Bejat Banget! Tiga Pelajar Cabuli Bocah TK

Ia menjelaskan, kondisi dan sikap yang berubah pada buah hatinya tersebut baru diketahuinya pada Jumat (10/11/2017) malam kemarin saat mau tidur. "Dia baru menceritakan sepenuhnya pada Sabtu (11/11) sore kemarin, bahwa anunya sakit karena dilakukan oleh Suh dan Bak," ujar Najemi menambahkan buah hatinya tersebut sering diberikan uang untuk belanja sebesar Rp 10 ribu oleh Suh.

"Suh itu masih bujangan, sedangkan Bak sudah duda. Dia bilang, bahwa sering dikasih uang sepuluh ribu rupiah oleh Suh," jelas Najemi mengatakan buah hatinya tersebut anak ke dua dari tiga bersaudara.

"Suh dan Bak masih tetangga, rumahnya tidak begitu jauh dari rumah kami di Kelurahan Tanjung Ketapang," kata Najemi yang juga dibenarkan oleh Nasma dan Ketua Karang Taruna (Katar) Basel, Adi Abing dan Aktivis Nelayan Basel, Kodi Midahri yang ikut mendampinginya ke Polres Basel.

"Ayahnya dia (suami_red) sudah tahu kejadian ini, sudah kami beritahu, tapi sekarang lagi turun melaut. Sabtu kemarin kami sudah datang ke kantor Polres untuk melapor, tapi belum bisa di visum karena hari sudah malam sehingga kami balik lagi ke kantor Polres hari Minggu.

“Ini sudah laporan yang kedua, besok Senin (Hari ini_red) kami disuruh datang lagi ke Polres untuk buat laporan resmi dan sekaligus visum karena dokter kandungan di Rumah Sakit Umum untuk melakukan visum baru masuk pada hari Senin," tutur Najemi.

Berdasarkan pengakuan buah hatinya tersebut, kata Najemi, bunga anak keduanya itu sering diajak (Bawa_red) oleh Suh kerumah pada siang hari dan diberikan uang Rp 10 ribu.

"Pengakuannya sering diajak kerumah oleh Suh pada siang hari, ada Bak juga katanya, dan diberikan uang sepuluh ribu rupiah oleh Suh. Saya juga merasa curiga, dia selalu pegang uang sepuluh ribu rupiah, karena kami nggak pernah sama sekali kalau kasih uang belanja sampai sepuluh ribu rupiah.

“Kami melapor masalah ini ke Polres agar dua orang yang diduga pelaku itu (Suh dan Bak) segera diproses dan ditangkap. Takutnya nanti ada korban-korban lainnya," ucap Najemi.

Sementara, Ketua Karang Taruna Basel, Adi Abing dan Aktivis Nelayan Basel, Kodi Midahri menegaskan, kedatangan mereka yang ikut mendampingi ibu kandung korban dan saudaranya korban ke Mapolres Basel untuk membantu serta memfasilitasi pihak keluarga korban melaporkan kejadian perbuatan cabul yang diduga dilakukan oleh pelaku yang masih satu kampung dengan orang tuanya korban.

"Kami akan terus melakukan pengawalan terhadap kasus cabul ini hingga pelakunya sampai tertangkap," tegas Abing yang juga dibenarkan Kodi.

Untuk diketahui kasus tersebut masih didalami oleh pihak penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Basel. Rencananya pada Senin hari ini korban akan dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Toboali untuk dilakukan visum dibagian anunya oleh dokter khusus kandungan.

Setelah visum kemudian pihak Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Basel melakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi untuk proses selanjutnya.(tom)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Curiga Anu Putrinya Membesar, Ternyata Pelakunya Sang Kakek


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler