BACA JUGA: Totti Bisa Selalu Diandalkan
Bukan kekalahan itu yang mengejutkan, tapi betapa mudahnya petenis 22 tahun tersebut menyerah.Dalam laga yang digeber di O2 Arena, London, itu Murray juga tampak tidak berdaya menghadapi servis-servis keras Federer
BACA JUGA: Asisten Wasit Tambahan Dipersoalkan
Lima di set pertama, sisanya di set kedua"Saya sendiri kaget, sungguh
BACA JUGA: Anna Siap Dukung Chris John
Saya tidak menyangka bisa memenangi pertandingan begitu mudah," jelas Federer kepada Eurosport"Rasanya tidak seperti melawan Andy (Murray)Dia biasanya selalu bisa mengembalikan bola, yang tersulit sekalipunSo, saya tidak bisa bilang apa-apa lagi selain saya terkejut," imbuh petenis nomor dua dunia asal Swiss tersebutDalam tiga game terakhir babak pertama, dia tak memberi kesempatan kepada Murray mencetak satu poin pun.Lalu, sebenarnya ada apa dengan Murray? Petenis yang diunggulkan di tempat kelima itu tidak menjelaskan alasan kekalahan secara khususDia memang tampil buruk sejak awal, dan membuat 26 unforced errorsTapi, yang paling berkontribusi atas kekalahannya adalah servis yang payahHanya 44 persen servisnya yang berhasil masuk.
"Servis saya sangat buruk, demikian juga pengembalian bola sayaMelawan petenis seperti Roger (Federer) penampilan seperti itu tidak mungkin berakhir dengan kemenangan," keluh Murray"Saya memulai laga dengan jelekLalu saya mencoba memperlambat tempo permainan untuk mengecoh diaTapi rupanya, Roger malah lebih mudah menghabisi saya dengan cara itu," ulas dia.
Di set kedua, Murray memberi perlawanan lebihDia sempat merasakan break point di dua game pertamaTapi Federer tidak mau kalah begitu sajaDia memaksakan deuce, dan merebut dua game tersebutRupanya kegagalan tersebut turut mengguncang mental petenis kelahiran Skotlandia itu.
Tapi, Murray mengaku cukup puas dengan hasil iniSebab, ada satu musuh besar yang berhasil dia kalahkan, yakni emosinya sendiriSepanjang pertandingan, dia memang sangat tenangTak ada teriakan, umpatan kesal, apalagi aksi banting raket seperti laga-laga dia sebelumnyaSelain itu, dia masih menempati posisi kedua Grup B berkat kemenangan atas Robin Soderling di hari pertama.
"Kalau saya main, lalu membanting raket atau berteriak-teriak, pasti semua orang akan bilang mood saya buruk dan mental saya jelekSaya sekarang berusaha tidak menampakkan emosi di lapangan," paparnya"Lebih dari itu, saya berusaha agar emosi tidak mempengaruhi permainan saya," tambah Murray(na/ang/ito/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... AFC Pilih Pemain Terbaik Asia 2010
Redaktur : Tim Redaksi