Mursi Mengamuk di Sidang Perdana

Selasa, 05 November 2013 – 07:30 WIB

jpnn.com - KAIRO – Untuk kali pertama, presiden terguling Mesir, Muhammad Mursi, disidang dalam kasus dugaan penghasutan dan pembunuhan kemarin (4/11). Persidangan sempat diskors karena para terdakwa membuat kericuhan di ruang sidang. Mursi juga menyatakan masih sebagai presiden sah Mesir. Sebanyak 15 terdakwa, yang semuanya adalah anggota Ikhwanul Muslimin pendukung Mursi, menyebut sidang itu tidak sah

Sejumlah sumber petugas sidang mengungkapkan, Mursi juga menolak mematuhi sejumlah prosedur. Di antaranya, tidak mengenakan seragam putih yang bisa dipakai para terdakwa. Sidang dilakukan di sebuah gedung akademi kepolisian di Kairo. Sumber yang berada di dalam ruang sidang tersebut enggan disebutkan identitasnya karena mereka tidak berwenang memberikan keterangan.

BACA JUGA: Saudi Mulai Razia Tenaga Kerja Ilegal

Mursi berkomentar setelah seorang hakim memanggil namanya setelah mengidentifikasi dirinya sebagai ’’terdakwa’’. ’’Saya Dr Muhammad Mursi, presiden republik ini. Saya adalah presiden Mesir yang sah,’’ jawab Mursi. ’’Saya menolak untuk disidangkan oleh pengadilan ini,’’ tandasnya.

Persidangan tersebut juga sempat terhenti saat sejumlah terdakwa lain berteriak-teriak di dalam ruangan mempertanyakan legitimasi proses hukum terhadap mereka. Televisi pemerintah Al Masriya melaporkan, aksi mereka berbuntut skorsing terhadap jalannya sidang saat baru saja dimulai.

BACA JUGA: AS dan Australia Belum Konfirmasi Dugaan Penyadapan

Di luar pengadilan, lebih dari 100 orang pro Mursi berdemonstrasi. Mereka menghadapi ketatnya pengamanan polisi dan hadangan kawat berduri. Massa melambaikan bendera dan meneriakkan slogan antimiliter yang melengserkan Mursi empat bulan silam.

Sejumlah demonstran juga menyerang kru televisi berita karena dianggap tidak menyiarkan kebenaran. Namun, insiden tersebut bisa dilerai dengan cepat oleh aparat keamanan. Pemerintah menegaskan akan membubarkan semua aksi kekerasan yang menolak sidang tersebut.

BACA JUGA: Gerhana Langka Sambangi Afrika

Mursi terpilih sebagai presiden pada 2012 menggantikan Hosni Mubarak yang ditumbangkan melalui revolusi rakyat. Para penentangnya menyebut, Mursi adalah seorang diktator yang memaksakan pemberlakuan nilai-nilai konservatif Islam. Namun, para pendukungnya, termasuk Ikhwanul Muslimin, menyatakan, militer melalui kudetanya merebut kekuasaan dengan kolusi bersama elemen rezim Mubarak.

Dakwaan kriminal terhadap Mursi dan 14 terdakwa lainnya didasarkan pada insiden yang terjadi dalam demonstrasi 5 Desember lalu. Saat itu demonstran menolak konstitusi yang diberlakukan pemerintah. Otoritas Mesir menuduh Mursi dan stafnya memerintahkan para pendukungnya untuk menyerang demonstran setelah aparat di bawah Kementerian Dalam Negeri menolak melakukannya.

Pengacara terdakwa, kepada CNN, menyatakan akan menggugat sidang tersebut. Menurut Mohamed El-Damaty, salah seorang anggota tim, berdasar konstitusi Mesir, pengadilan terhadap presiden harus disetujui dua per tiga anggota parlemen. ’’Militer memang membekukan konstitusi tersebut, tapi pengadilan harus menghormatinya,’’ tambah Damaty.

Mursi ditahan di sebuah lokasi yang dirahasiakan sejak lengser. Amnesti internasional pun menyebut penahanan Mursi sebagai upaya penghilangan orang secara paksa. (AP/CNN/cak/c17/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan TKI Overstayer di Arab Kena Tipu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler