DISENTRI merupakan jenis penyakit yang banyak dialami masyarakat terutama ketika awal musim penghujanPenyakit ini umumnya ditandai dengan rasa sakit di sekitar perut, sehingga banyak juga kalangan menyebutnya flu perut
BACA JUGA: Campak Merebak di Eropa
Demikian disampaikan drDilanjutkan, selain sakit di bagian perut, penyakit ini biasanya disertai muntah, diare, dan nyeri saat buang air besar
BACA JUGA: Martapura KLB Difteri
’’Penyakit itu disebabkan reaksi saluran cerna terhadap serangan bakteri maupun sejenis amoebaBACA JUGA: Pasien Sakit Jiwa Melonjak
Ditambahkan drTaruna, jenis bakteri yang menyebabkan disentri adalah shigella, escherichia coli, salmonella, dan campylobacter jejuniHampir semua kasus disentri berat yang mengancam jiwa disebabkan bakteri shigellaSedangkan jenis amoeba yang ganas dan hidup di daerah tropis adalah entamoeba histolytica.
Jenis bakteri yang menyerang, terus Taruna, biasanya dibedakan atas klasifikasi usiaYaitu disentri yang disebabkan amoeba banyak ditemukan pada anak usia di atas lima tahunSedangkan disentri basiler biasanya dialami anak-anak di bawah lima tahun.
’’Penyakit ini kerap muncul di pemukiman padat tanpa adanya sanitasi baik, tidak higienis, dan terbatasnya persediaan air bersihBiasanya penyakit ini cenderung mewabah pada puncak musim hujan dan panas,” terangnya
Dipaparkan, penyakit itu tersebar melalui makanan dan air yang sudah dikotori atau yang disebarkan lalatKuman disentri ini hidup dalam usus besar manusia dan menyebabkan luka pada dinding ususInilah yang menyebabkan kotoran penderita sering tercampur nanah dan darah.
’’Pada musim hujan, disentri perlu diwaspadai karena sumber air sering tercemar, makanan kurang bersih, dan banyak sampah,” tutur dokter spesialis penyakit dalam ini.
Disentri basiler, imbuh dia, berawal dari masuknya kuman ke dalam saluran pencernaan yang menyebabkan peradanganBiasanya akan terasa setelah dua hari pasca terinfeksi bakteriSetelah demam tinggi, anak kehilangan nafsu makan, muntah, mencret, dan nyeri perutPenderita mungkin mengeluarkan tinja encer yang berlendir dan mengandung darah sampai 30 kali sehari, sehingga ia bisa kekurangan cairanPada tahap parah, infeksi terjadi hebat dan bisa menyebabkan kematian
Sementara disentri amoeba ditandai diare disertai darah dan lendir dalam tinja, frekuensi buang air besar lebih sedikit dibandingkan disentri basiler (kurang dari sepuluh kali per hari), dan sakit perut hebat atau kolikParahnya, entamoeba histolytica bisa menyebar lewat aliran darah dan menginfeksi organ lain seperti hati dan otak(nui/c1/adi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Balita Gizi Buruk Meningkat
Redaktur : Tim Redaksi