Musim Pandemi, Warkop Digital Mengakselerasi Ekonomi Desa

Kamis, 11 Februari 2021 – 16:26 WIB
Acara pembukaan Warkop Digital di Desa Lais, Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, BENGKULU - Berbagai cara dilakukan banyak orang saat pandemi covid-19 terjadi, salah satunya menciptakan warung kopi digital yang mampu menjadi wadah edukasi sekaligus promosi produk unggulan daerah. Selain bisa menyuguhkan kopi, Warkop Digital ini juga berfungsi sebagai pusat pelatihan wira usaha.

Siapa sangka warung yang awalnya hanya biasa saja, disulap layaknya warung penuh informasi dan edukasi dan pengelola warung difasilitasi internet dan layar televisi yang membuat pengunjung atau konsumen yang datang bisa mengakses semua yang dibutuhkan, termasuk bisa membayar listrik dan membeli pulsa hingga belajar daring.

BACA JUGA: BSSN Kuatkan Strategi Keamanan Siber Demi Mendorong Ekonomi Digital

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah saat pembukaan Warkop Digital perdana ini langsung membuka dan meresmikan Warkop Digital milik salah seorang warga desa Lais Kabupaten Bengkulu Utara yang bekerjasama dengan Bencoolen Coffee memberikan modal pelatihan kepada warga desa Lais.

Menurut Rohidin Mersyah inovasi terus dilakukan agar perekonomian terus berjalan meski ditengah pandemi covid-19, dengan adanya Warkop Digital ini nantinya bisa bersinergi dengan pemerintah agar Warkop Digital ini bisa cepat berkembang pesat dan mampu membawa kopi Bengkulu bisa dikenal luas.

BACA JUGA: Startup dan Komunitas Bersinergi Kembangkan Potensi Ekonomi Digital di Daerah 3T

"Saya mengapresiasi sekali program warung digital yang pertama kali dibuka di Bengkulu, kita akan mendukung program ini agar 1.341 desa yang ada di Bengkulu bisa terkoneksi satu sama lain, bayangkan berapa banyak terserap kopi Bengkulu bila Warkop Digital ini bisa dibuka di semua provinsi dan Indonesia," kata Rohidin saat menghadiri pembukaan Warkop Digital (10/02).

Rohidin mengatakan program Warkop Digital ini selaras dengan program Presiden Jokowi yang mencetuskan Desa Wisata (DEWI) dan Desa Digital (DEDI), karena program tersebut berbasis internet, sekaligus Warkop Digital ini mengunggulkan produk kopi Bengkulu karena Bengkulu merupakan penghasil kopi terbesar ketiga di nusantara.

BACA JUGA: Bersiaplah, Indonesia Menuju Transformasi Ekonomi Digital

"Warkop ini luar biasa, warga di desa bisa mengakses internet sambil ngopi dan juga menjadi pusat pelatihan secara daring karena warkop ini dibekali dengan fasilitas layar zoom dengan menggunakan layar televisi," jelas Rohidin.

Rohidin mengucapkan terima kasih kepada Bencoolen Coffee yang telah menjadi pencetus program Warkop Digital di Bengkulu dan akan mendukung program ini agar bisa mendapat support dari berbagai kalangan seperti halnya pihak provider dan perbankan dalam hal pembiayaan.

Agar program Warkop Digital ini bisa langsung melibatkan pemuda maka dilakukan MOU kerjasama antara CBIN (Bencoolen Coffee) dan Universitas Dehasen yang akan bekerjasama dalam bidang penguatan dan pembukaan Warkop Digital termasuk penguatan sumber daya manusia yang akan melibatkan mahasiswa yang akan turun langsung ke desa melakukan edukasi sistem Warkop Digital.

Sementara itu Direktur Operasional CBIN Firdaus, mengatakan bila saat pandemi COVID-19 terjadi banyak orang yang kesulitan mengakses dunia luar seperti halnya di desa, maka dengan Warkop Digital ini tidak ada batasan artinya dunia terbuka lebar meski dari desa, karena selain menyediakan kopi, warkop ini juga sebagai pusat pelatihan wirausaha bagi pemuda didesa, karena CBIN juga memberikan program pelatihan secara daring pada saat pandemi terjadi.

"Jadi selain bisa belajar menyeduh kopi, konsumen ataupun pemuda desa juga bisa melakukan berbagai macam kegiatan termasuk membayar listrik dan membayar pembelanjaan secara non tunai melakukan program QRIS," kata Firdaus saat di wawancara (10/02).

Firdaus juga menambahkan, bila warkop biasa hanya menjadi tempat tongkrongan atau berinternet secara gratis,tidak halnya dengan Warkop Digital yang telah dibuka saat ini, karena warkop ini juga sebagai tempat sekolah bagi para wirausaha baru.

"Selain di warkop ini juga disediakan alat seduh kopi layaknya coffeeshop, warkop ini juga memiliki fasilitas internet dan layar televisi yang bisa digunakan saat akan ada pelatihan secara daring," jelas Firdaus.

Firdaus menambahkan selain diberikan paket alat kopi, pihaknya juga memberikan paket internet secara lengkap termasuk layar televisi sebagai monitor di Warkop Digital ini agar konsumen juga mendapatkan hal yang berbeda dari warkop biasanya.

Dalam launching Warkop Digital ini diikuti berbagai daerah dan negara yang terhubung secara virtual saat pembukaan Warkop Digital di desa Lais Bengkulu Utara, bahkan Asosiasi Fintech Indonesia juga hadir dalam Zoom Meeting pembukaan Warkop Digital yang beranggotakan 148 Perusahaan Pembiayaan berbasis Teknologi.

Rencananya pemerintah provinsi Bengkulu dalam hal ini Gubernur Bengkulu akan berkerjasama dengan pihak CBIN (Bencoolen Coffee) untuk membuka Warkop Digital lainnya di seluruh desa di Provinsi Bengkulu ataupun di Indonesia agar kopi Bengkulu menjadi penyuplai tunggal semua warkop yang ada. (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler