jpnn.com, PANDEGLANG - Sejumlah daerah di Tanah Air saat ini sedang memasuki musim panen, termasuk tiga kecamatan di Kabupaten Pandeglang, Banten. Ketiga kecamatan itu adalah Sobang, Panimbang dan Cikeusik.
Kementerian Pertanian berharap musim panen kali ini berhasil sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan petani.
BACA JUGA: Masa Panen Tiba, Kementan Berharap Pendapatan Petani Makin Terangkat
"Kami berharap petani bisa terus meningkatkan produktivitas guna menjaga ketahanan pangan,” kata Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Pandeglang, Sabtu (6/3).
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan petani abad 21 di era digital 4.0, hendaknya tidak lagi berpikir tanam, petik lalu jual.
BACA JUGA: Kementan Terus Mengawal Masa Panen Padi di Semua Wilayah Indonesia
Dia mendorong petani mengubah semangat dan etos kerja, dari sekadar bertani menjadi pengusaha dengan membentuk korporasi.
Dedi yakin dukungan inovasi dan mekanisasi akan memajukan pertanian dari hulu ke hilir sebagai bisnis bukan sekadar bertani.
BACA JUGA: Petani Aceh Didorong Manfaatkan Subsidi Premi AUTP
Untuk meghindari harga turun, Dedi meminta petani di Pandeglang tidak langsung menjual gabah.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang Budi S Januardi mengungkapkan, sebetulnya pemerintah telah mengatur harga jual gabah petani.
Namun karena kultur petani Kabupaten Pandeglang panen langsung menjual membuat harga gabah mengikuti kehendak pengepul.
“Sebetulnya sudah ada Permendag 2020 tetapi setiap tahun harga (gabah, red) selalu turun,” kata Budi.
Budi mengungkapkan petani di Pandeglang begitu panen langsung menjual karena ingin mendapatkan uang.
Menurut dia, ada pula petani yang dari awal sudah dibiayai pengepul, sehingga posisi tawarnya lemah dan tak bisa menjual ke mana-mana.
“Jika sudah seperti ini, maka harga ditentukan pengepul,” ujar Budi.
Budi juga menyebut bahwa banyak petani yang tidak punya dryer dan lantai jemur. Dengan demikian, jika dibiarkan terlalu lama maka kualitas gabah menurun bahkan bisa rusak.
Budi mengungkapkan, luas panen musim tanam I (MT I) 2021 di Kecamatan Sobang 1.113 hektar (ha) dengan produksi gabah kering panen (GKP) 6.030 ton dan Kecamatan Panimbang luas panen 2.866 ha produksi GKP 15.528 ton.
Sementara di Cikeusik luas panen sudah mencapai 3,849 ha dengan perkiraan produksi GKP 23.864 ton.
Secara keseluruhan luas panen pada Maret 2021 ini di Kabupaten Pandeglang diperkirakan mencapai 19.838 ha padi sawah dengan perkiraan produksi 117.990 ton dan padi gogo 1.499 ha perkiraan produksi 5.714 ton.
Panen masih akan berlangsung hingga bulan Mei mendatang. Total panen diperkirakan menghasilkan produksi GKP 213.627 ton.
Snggota Kelompok Tani Ranca Teras, Kecamatan Panimbang, Kaisan, menyambut gembira panen setelah berhasil melewati banjir dan terpaksa tandur tiga kali.
Kaisan menuturkan panen hasil perjuangan menghadapi banjir. Rata-rata petani di sini ada yang sampai tiga kali tandur, karena banjir.
“Ini tandur keempat Alhamdulillah bisa panen," ungkap Kaisan, Sabtu (6/3/2021).
Sempat terkena banjir, dia mengaku tidak kapok bertanam, karena sudah pekerjaannya bertani. Tetapi dia berharap pemerintah sudah memiliki persiapan untuk menampung gabah hasil panen.
“Petani mah tidak kapok menanam, karena sudah pekerjaannya. Harapannya kalau musim panen persiapan untuk penampungan gabah hasil panen petani dengan harganya biar standar supaya petani ada lebih,” ujarnya.(ikl/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi