BACA JUGA: Izin Pemeriksaan Bupati Tak Kunjung Direspon
Australia salah satunya"Kedatangan Ganga Giri ini, adalah suatu bentuk kontribusi Australia terhadap musik dunia melalui acara Bali Spirit Festival 2010," ungkap Konsul Jenderal Australia untuk Bali, Lex Bartlem di dalam rilisnya kepada JPNN, Jakarta, Kamis (1/4).
Bartlem mengatakan, Ganga Giri, yang kunjungannya ke Bali disponsori oleh Lembaga Australia-Indonesia tersebut, juga akan tampil dengan musisi gamelan Bali terkemuka dan komposer kontemporer, I Nyoman Windha
BACA JUGA: Mabuk-mabukan Jalan Terus
Ia mengatakan, Gangga diagendakan akan berkolaborasi dengan I Nyoman Windha di Bali Spirit Festival, Ubud, Bali pada Sabtu 3 April 2010.Menurutnya, kolaborasi selama enam bulan dengan I Nyoman Windha, yang berbasis di Ubud, bertujuan untuk menciptakan musik yang merupakan gabungan dari musik dansa yang dihasilkan Ganga Giri yang berbasis instrumen asli Australia – digeridoo, dengan berbagai bentuk gamelan dan instrumen Bali termasuk jegog dan slonding.
"Hal ini juga untuk memperkuat dan mempromosikan saling pengertian dan hubungan masyarakat antara kedua negara
Selanjutnya, pada festival tersebut Australia juga akan mengadakan lokakarya tentang cara memainkan didgeridoo (alat musik penduduk asli Australia) pada Minggu 4 April 2010.
Dijelaskan, Ganga Giri melambangkan bunyi tradisional Australia dengan mencampurkan bunyi-bunyian perkusi didgeridoo dengan hentakan tradisional dan suara bass yang ‘funky’ untuk menciptakan sebuah pengalaman tarian suku asli yang unik dengan mempergunakan teknologi mutakhir.
Mewakili unsur-unsur penting Australia, lanjut Bartlem, pertunjukan Ganga Giri adalah sebuah perayaan multikultural, yang mengajak penonton untuk menikmati kombinasi instrumen kuno dengan produksi modern
BACA JUGA: Legenda Pulau Komodo Bakal Difilmkan
(cha/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... Byar Pet, Mahasiswa Kumpulkan Uang Receh
Redaktur : Tim Redaksi