Muslim Punya Aksi 212, Mahasiswa Bikin Unjuk Rasa 121

Selasa, 10 Januari 2017 – 10:08 WIB
Ilustrasi. Foto: Radar Semarang/JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Mahasiswa di Kalimantan Barat bakal menggelar unjuk rasa besar-besaran seperti aksi umat muslim pada 2 Desember lalu.

Bedanya, umat muslim menuntut penegakan hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama yang diduga menista agama.

BACA JUGA: Janda Tahan Digoda Omongan, Kalau Dipegang-Pegang...

Sedangkan mahasiswa bakal berunjuk rasa untuk memprotes kebijakan pemerintah yang dianggap meresahkan rakyat.

Mereka akan menggelar unjuk rasa bertajuk Aksi 121, Kamis (12/1) mendatang.

BACA JUGA: Masih 8 Tahun Sudah Naik Motor, Bruaakkk...

Aksi itu tidak hanya dilakukan mahasiswa Kalbar, tetapi juga BEM seluruh Indonesia.

Unjuk rasa itu merupakan wujud keresahan terhadap kebijakan pemerintah yang menaikkan harga berbagai barang dalam beberapa waktu terakhir.

BACA JUGA: Pasangan Kekasih Ngamar di Hotel, Bles.. Bles.. Bles..

Mulai harga bahan bakar minyak, tarif dasar listrik hingga kenaikan tarif pengurusan surat kendaraan bermotor.

“Di Pontianak tempatnya belum tahu, akan kami pusatkan di mana. Masih dalam tahap koordinasi dengan BEM lainnya,” ujar Presiden BEM REMA Institut Keguruan dan Ilmu Politik (IKIP) Pontianak Muhammad Suriansyah saat dihubungi Rakyat Kalbar, Senin (9/1).

Pria yang juga Koordinator Aliansi Mahasiswa Kalbar itu mengakui, ada beberapa poin yang menjadi tuntutan rekan-rekannya.

Di aantaranya adalah mendesak pemerintah membatalkan kenaikan tarif dasar listrik berdaya 900VA.

“Padahal tahun 2015 pemerintah sudah menghilangkan subsidi listrik golongan 1.300 VA dan 2.200 VA. Namun, kami tidak melihat adanya optimalisasi pelayanan PLN yang merata di seluruh Indonesia,” ujarnya.

Suriansyah juga menuntut Presiden Joko Widodo mencabut PP Nomor 60 tahun 2016.

Dia menolak dalih pemerintah yang menyebut kenaikan itu sebagai cara meningkatkan penerimaan negara ukan pajak (PNBP).

“Meningkatkan APBN dengan membebankan biaya tinggi ke masyarakat, bagi kami bukan cara yang bijak. Apalagi oleh pemerintah yang ngakunya merakyat,” kata Suriansyah.

Suriansyah juga meminta pemerintah menanggapi serius isu tenaga kerja asing (TKA) ilegal yang belakangan meresahkan masyarakat.

“Apakah ini janji tentang sepuluh juta lapangan kerja yang pernah disampaikan dahulu?” tegasnya.

Dia menjelaskan, aksi Kamis mendatang akan menjadi unjuk rasa bersama oleh BEM seluruh Indonesia.

“Kami serentak pada hari itu, kami serukan aksi bela rakyat. Padahal, presiden yang terpilih ini tidak gratis, tapi terpilih dengan Rp 7,9 triliun uang rakyat,” ujar Suriansyah. (Iman Santosa/Hamka Saptono)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bunga Diajak ke Kebun, Dibawa ke Rumah, Digituin 8 Pria


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler