"Saya katakan, omong-kosong Musrenbang itu disusun atas pertimbangan kebutuhan desa
BACA JUGA: KPK Rekonfirmasi Dharnawati
Fakta yang saya temukan melalui survei, hasil Musrenbang itu ternyata kompromi antara elit partai di desa dengan para kepala dinas terkait," tegas John Pieris dalam dialog interaktif dengan tema 'Mengawal Anggaran Kesejahteraan untuk Daerah', di gedung DPD, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (14/10).Fakta ini lanjutnya, menunjukan bahwa Musrenbang hanya menjadi proyek orang-orang partai bersama kepala dinas
"Musrenbang itu merupakan pelaksanaan awal dari fungsi-fungsi perencanaan pembangunan infrastruktur yang dimulai dari unit pemerintahan terendah yakni desa
BACA JUGA: MA: Kewenangan KY Tak Berlaku pada Teknis Yudisial
Sayangnya, institusi yang memimpin tupoksi perencanaan yang lebih kita kenal Badan Perencana Pembangunan Daerah (Bappeda) mayoritas berasal dari latar berlakang pendidikan sarjana politik dan sekretarisnya sarjana hukum," ungkapnya.Selain itu, Pieris juga mengkritisi kucuran dana penyesuaian yang akhir-akhir ini menjadi komoditi strategis para mafia anggaran yang mempunyai jaringan dari pusat hingga ke pelosok-pelosok desa.
"Proses pencairannya sangat tergantung dari lobi politik dalam meyakinkan mafia anggaran yang ada di setiap jenjang
BACA JUGA: MA Periksa Majelis Hakim Mochtar Muhammad
Jangan dengan jalur dana penyesuaian karena rawan dikorup," tegasnya.Demikian juga halnya dengan mekanisme transfer yang selama ini harus melalui kementerian terkait"Langsung saja transfer ke kas daerah agar potensi pemotongan yang sering dilakukan kementerian terkait dapat dihindarkan," tegas Senator asal Maluku itu. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Istana Ogah Kabinet Disebut Gemuk
Redaktur : Tim Redaksi