Mustafa: Di Bawah Dahlan, PLN Bisa Hemat Rp15 T

Rabu, 23 Desember 2009 – 19:38 WIB
JAKARTA- Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar, menyebutkan dirinya sudah empat kali meminta penjelasan kepada Bos Jawa Pos Group, Dahlan Iskan tentang gebrakan apa yang akan dilakukan bila diminta menjadi Bos perusahaan negara bidang setrum tersebut. 

"Saya berharap banyak kepada direksi baru iniKita berharap ada efesiensi yang akan dilakukan manajemen baru ini, kita melihat prospsek yang bagus, termasuk untuk mengisi program 10.000 MW yang pertama

BACA JUGA: Aturan Impor Barang Bekas Diperpanjang

Saya sendiri 4 kali ketemu pak Dahlan, setiap yang saya ragu, saya langsung panggil, saya minta jelaskan ini
Ternyata saya kagum dengan pemikiran Pak Dahlan

BACA JUGA: Distribusi Pupuk Harus Dirayonisasi

Saya katakan pemikiran beliau itu radikal, misalnya pemikiran pengalihan dari BBM ke gas
Kalau itu dilakukan bisa menghemat Rp10 hingga Rp15 triliun,” beber Mustafa.  

Bukan itu saja, sekarang sedang dalam perundingan dengan Departemen ESDM tentang transimisi

BACA JUGA: 2010, Jumlah Entrepreneur Ditargetkan 3 Persen

"Kita sudah komunikasi dengan Menteri ESDM, mereka siap bekerjasama dengan direksi PLN yang baru," papar dia.

Konsep yang ditawarkan oleh Dahlan Iskan, lanjut Mustafa, mengedepankan pemberdayaan PLN masa depan"Saya sudah katakan, konsep yang ditawarkan oleh Pak Dahlan, adalah konsep yang bagus, konsep yag radikal, konsep pemberdayaan PLN yang sekarang dan masa depanBagaimana PLN bisa lebih efesien menghematMisalnya penggunaan BBM 35%, kalau dialihkan ke gas, wah ini radikal."

Kedua, lanjut Mustafa, upaya untuk mengurangi utang PLN"Soal utang PLN sudah dibicarakan dengan Departemen KeuanganBahkan, Departemen Keuangan sudah memberikan solusi-solusi yang bisa mengurangi cashflow," beber Mustafa.

Ketiga, Dahlan tidak hanya menyukseskan program 10.000 MW yang sekarang, tetapi sudah menyampaikan konsep 10.000 MW ke depan“Pak Dahlan dan direksi sudah punya konsep untuk 10.000 Megawatt ke depanBisa juga mereka bawa dari China masuk ke Indonesia sebagai standby (cadangan)Bila ada cadangan yang mendampingi trafo di gardu induk, kondisinya tidak akan se-rawan seperti sekarangKonsepnya bagusKita beri kesempatan kepada Pak Dahlan, yang berasal dari dunia wartawan, mestinya anda bangga, wartawan tidak hanya bisa menulis tapi bisa juga urus listrikKita beri kesempatan kepada Pak Dahlan untuk membuktikan konsep-konsepnya yang saya pikir sangat bagus itu,” pungkasnya.(gus/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sementara, Impor Udang Dilarang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler