jpnn.com, JAKARTA - PT Mutuagung Lestari, lembaga sertifikasi dengan brand MUTU International, meluncurkan Budget 2020 dengan visi Goes Digital untuk meningkatkan layanan dari sisi kemudahan, kecepatan, dan efisiensi.
Hal ini diluncurkan untuk menyambut era industri 4.0. Perubahan lanskap industri jasa yang memberikan ancaman juga disikapi oleh perusahaan untuk membuka peluang-peluang baru layanan yang bisa diberikan.
BACA JUGA: Innalillahi, Darius Meninggal Dunia di Rumahnya
Presiden Direktur Mutuagung Lestari, Arifin Lambaga, pada peluncuruan Kick Off Budget 2020 di Depok (14/1/2020), mengatakan, MUTU International telah ditempa berbagai tantangan dan juga menorehkan prestasi membanggakan.
Pencapaian itu turut memengaruhi iklim bisnis dan perdagangan Indonesia, bahkan hingga ke kancah internasional.
BACA JUGA: Istri Hakim PN Medan: Saat Saya Hamil pun Jamaluddin Bawa Perempuan ke Rumah
Pencapaian itu turut mempengaruhi iklim bisnis dan perdagangan Indonesia, bahkan hingga ke kancah internasional. Kini, di tengah tumbuhnya ekosistem Industri 4.0, MUTU International menghadapi tantangan baru yang tak kecil.
“Ini semua harus dijawab dengan formula yang tepat,” ujar Arifin dalam keterangan resmi yang diterima JPNN hari ini.
BACA JUGA: Ayah Sekap Anak Kandung di Kandang Ayam, Ditelanjangi, Tangan dan Kaki Diborgol
Tuntutan untuk bergerak cepat, adaptif, dan kolaboratif, menuntut penyiapan infrastruktur maupun mentalitas sumberdaya manusia yang memadai.
Terlebih ketika Mutu International mencanangkan pencapaian pendapatan yang terbilang cukup besar, dalam waktu yang tak terlalu lama.
“Maka dalam mencapai visi tersebut, diperlukan formula untuk mendorong sistematisasi strategi yang unggul dan efektif,” ujarnya.
Lebih lanjut diuraikannya, sikap cepat adalah perilaku senantiasa tanggap dalam mengikuti perkembangan di lingkup global, regional, maupun nasional.
Selera konsumen yang terus berubah, tuntutan kualitas yang makin tinggi, kemudahan penggunaan teknologi, maupun persaingan yang kian terasa menekan, harus dijawab secara real time.
“Untuk menjawab itu, MUTU International senantiasa melakukan pengkajian dan penerapan teknologi, yang mampu menjawab tuntutan, namun memiliki kesesuaian dengan budaya perusahaan,” imbuh Arifin.
Di sisi yang berhadapan dengan tuntutan kecepatan, sikap adaptif juga sangat diperlukan untuk mengikuti perkembangan terbaru. Adaptif adalah sikap yang berupaya terus-menerus menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan organisasi.
Stabilitas yang banyak jadi cara berpikir perusahaan, sering menghalangi lahirnya sikap adaptif. Maka, MUTU International mengembangkan iklim belajar, learning organization, dan pemanfaatan data pasar yang secara regular dianalisis. Ini akan jadi cikal bakal pemanfaatan big data. Implikasi dari langkah ini adalah selarasnya langkah perusahaan dengan tuntutan pasar.
Untuk mengatasi kontradiksi sikap cepat dengan adaptasi yang mutlak dijalankan, dikembangkan sikap kolaboratif. Kolaboratif berarti memadukan unsur-unsur unggul, bahkan yang bersumber dari luar organisasi perusahaan. Strategi kolaboratif MUTU International adalah memanfaatkan SDM maupun teknologi yang dimiliki pihak-pihak lain untuk dipadukan dengan SDM maupun keunggulan yang telah dimiliki internal perusahaan.
Dalam hal ini, sikap mental yang dikembangkan, menurut Arifin Lambaga, memunculkan sikap egaliter dalam produksi, distribusi, dan konsumsi informasi. Sehingga, ujung dari sikap kolaboratif yang dikembangkan MUTU International adalah pemberdayaan pada setiap informasi yang diterima untuk dikembangkan sebagai inovasi demi kepuasan konsumen terus-menerus.
“Untuk brainware yang ada di balik eksekusi manajerial MUTU International telah mempersiapkannya dengan saksama dan sistematis," jelas Arifin.(jpnn)
Redaktur & Reporter : Budi