N7W Dianggap Bodong, Tim Pemenangan Kesulitan Cari Sponsor

Rabu, 02 November 2011 – 05:50 WIB

JAKARTA - Yayasan The New Seven Wonders of the World (N7W) tak hanya diragukan kredibilitasnyaYayasan itu juga dituding tidak transparan soal jumlah SMS yang masuk.

Namun, Ketua Pemenangan Komodo Emmy Hafild mengatakan, transparasi itu memang sulit

BACA JUGA: Vote Komodo Hanya Akal-Akalan

Dia sendiri tidak tahu pasti berapa jumlah SMS yang masuk begitu juga dengan total voting via website New 7 Wonder
"Ada aturan tidak boleh menunjukkan total voting itu," ujarnya kepada Jawa Pos.
   
Oleh sebab itu, kalau ada SMS yang menyebutkan peringkat Komodo ada diposisi dengan jumlah suara tertentu, bisa dipastikan itu palsu

BACA JUGA: Peringatan Bahaya Rokok Harus Disertai Gambar

Selama ini, yang bisa diketahui hanya dari penghitungan sendiri
Seperti pernah suatu waktu total SMS yang dikirimkan mencapai 1 juta suara dalam satu hari.
   
Di website N7W sendiri, memang tidak ada angka-angka perolehan suara

BACA JUGA: Hukuman Baasyir Dikurangi, Polri Tetap Menghormati

Namun, hanya menunjukkan progress pemilihan yang mulai melemahHingga pukul 22.00, dukungan terhadap Komodo disebutkan melemahSitus tersebut hanya menghitung suara dukungan melalui website, tidak SMS"Baru diketahui saat diumumkan tanggal sebelas nanti," imbuhnya

Terkait black campaign, dia mengatakan jika biang keroknya kemungkinan besar dari pejabat yang namanya dicoret dari tim pemenangan KomodoMeski tidak menyebut nama, bukan rahasia jika wakil Menterian Pariwisata dan Industri Kreatif Sapta Nirwandar adalah orang yang dimaksud.
     
Dengan nada sinis, Emmy mengatakan, tidak habis pikir dengan sikap pemerintahTermasuk rencana untuk melakukan gugatan terhadap yayasan N7W di SwissAneh baginya kalau sekelas dubes mengurusi organisasi kecil"Sewa pengacara kan mahal, uang APBN lagi yang digunakan," tandasnya.
     
Dia mengatakan, daripada ribet mengurus masalah legalitas yayasan yang dianggap bodong oleh pemerintah, mending mendukung langkah diaSaat ini, Emmy mengaku bingung mencari sponsor untuk membayar lisensi SMS Premium yang diturunkan menjadi Rp 1"Gara-gara black campaign kami sulit mencari sponsor," tuturnya.
     
Di satu sisi, dia juga enggan menyebut apakah ada biaya lain yang harus dikeluarkan untuk menjadi pemenang N7WMenurutnya, tidak ada lagi biaya kecuali lisensi yang olehnya tidak mau disebut berapa kisarannya"Yang jelas, kami akan cari sponsor untuk bayar lisensi itu," ucapnya.(sup/dim/wan/puj/nw)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Buru Pembobol Pulsa, Polri Libatkan Pakar IT


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler