jpnn.com - MONTREAL - Sinyal bahaya kian kencang dikirimkan Rafael Nadal pada para rivalnya. Dia menunjukkan kesiapannya untuk kembali meraih gelar grand slam dalam waktu dekat. Bukti paling sahih ditampilkannya di Montreal Masters yang berakhir kemarin (12/8).
Nadal yang menempati unggulan keempat hanya butuh 68 menit untuk menambah koleksi gelarnya. Dia menundukkan petenis terbaik Kanada Milos Raonic dengan 6-2, 6-2. Padahal, Montreal Masters adalah turnamen pertama Nadal setelah absen dari laga kompetitif selama tujuh pekan.
BACA JUGA: Pemain Persebaya Ancam Mogok Latihan
Jelas target utama Nadal di akhir musim ini adalah meraih gelar juara di grand slam Amerika Serikat (AS) Terbuka. Meski penampilannya sudah memberikan optimisme, Nadal masih akan menjalani satu turnamen lagi, yaitu di Cincinnati Masters sebelum ke AS Terbuka.
BACA JUGA: Perburuan Bale Dibatasi Hingga 20 Agustus
"Saya bisa pulih dengan cepat, fisik saya bagus hari ini," kata Nadal pada AFP.
Pernyataan tersebut sekaligus menghapu kekhawatiran seputar kondisi kedua lututnya. Dia sempat mengeluhkan masih merasakan sedikit sakit di lutut kirinya saat menjalani babak kedua Montreal Masters. Tapi, dia sama sekali tak menunjukkan kelemahan ketika menyingkirkan unggulan utama Novak Djokovic (Serbia) di semifinal, Minggu (11/8) WIB.
BACA JUGA: Matangkan Performa Lini Depan
"Kemenangan atau bahkan kekalahan tak akan mempengaruhi cara saya mempersiapkan diri. Saat berada di New York nanti, saya hanya akan berpikir untuk AS Terbuka," ungkap Nadal.
Gelar dari Montreal Masters adalah gelar kedelapan Nadal sepanjang musim ini. Untuk kategori Masters Series, dia sudah mengumpulkan 25 gelar juara dari total 58 gelar di karir profesionalnya.
Nadal juga memperpanjang catatan fantastis di lapangan keras (hardcourt). Dari empat kekalahan yang didapatnya, dari lapangan tanah liat dan lapangan rumput. Paling tragis terjadi di lapangan rumput Wimbledon, ketika dia tersingkir di babak pertama.
"Itu sudah jauh di belakang, saya tak memikirkannya lagi. Saya selalu memikirkan turnamen satu demi satu. Saya melakukannya dengan sangat baik di sini dan harus melanjutkannya," kata pemilik 12 grand slam itu.
Raonic tak mampu memanfaatkan kepercayaan diri yang tengah tinggi di hadapan publiknya. Dia menjadi petenis Kanada pertama yang masuk final sebuah turnamen Masters Series. Sayang, servis Nadal membuatnya tak memberinya kesempatan untuk menemukan ritme permainan.
"Rafa benar-benar memberi saya pelatihan hari ini. Tapi, sampai di sini saja saya sudah merasa mendapatkan momen terpenting alam karir saya," tutur Raonic.
Usai turnamen, kedua petenis mendapatkan kenaikan peringkat. Nadal kembali ke posisi tiga besar menggeser rekan senegaranya David Ferrer. Sementara Raonic jadi petenis Kanada pertama yang mampu merangsek ke peringkat sepuluh besar ATP (asosiasi tebis Putra). (ady)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Benzema Incar Gelar Pemain Terbaik Dunia
Redaktur : Tim Redaksi