jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim memastikan pihaknya terus memberikan keleluasaan dan kemerdekaan bagi para guru. Menurutnya, guru merupakan garda terdepan dalam mewujudkan Merdeka Belajar.
“Kami selalu di belakang para guru untuk memberikan dukungan dan motivasi. Saya yakin guru PGRI adalah guru teladan, para guru penggerak yang selalu berada di garda terdepan untuk mewujudkan Merdeka Belajar di sekolah dan lingkungan,” ujar Nadiem Makarim pada acara halalbihalal bersama PB PGRI di Jakarta, Sabtu (21/5).
BACA JUGA: Pesan Bupati Jabes kepada PNS, CPNS dan PPPK yang Menerima SK
Menurut Nadiem, 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), yang merupakan hari kemenangan bagi guru dan pendidikan yang tidak kenal lelah mewujudkan Merdeka Belajar.
“Kami selalu berupaya berdiri bersama para guru untuk menghadirkan terobosan untuk memerdekakan guru dari berbagai keterbatasan dan belenggu. Kami yakin bahwa kemerdekaan adalah kunci utama dari kemajuan, kreativitas dan inovasi,” jelas dia.
BACA JUGA: Prihatin Nasib Guru PPPK di Surabaya, Khusnul Khotimah Minta BKN Melakukan Hal Ini
Pada Merdeka Belajar episode pertama, Kemendikbudristek menyederhanakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang selama ini cukup menyulitkan para guru menjadi satu halaman saja.
Selain itu, juga ada pendidikan bagi guru penggerak yang kini telah memasuki angkatan ketujuh dengan peserta sekitar 20 ribu.
BACA JUGA: Menteri Nadiem: Gotong Royong Kunci Transformasi untuk Ciptakan Pendidikan Berkualitas
Terobosan terbaru, yakni platform Merdeka Mengajar, yang membantu guru untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka dengan fitur lengkap untuk mengajar dan berkarya.
Terdapat tiga manfaat dari platform itu, yakni menyediakan ribuan referensi mengajar dan fitur untuk asesmen diagnostik literasi dan numerasi murid.
Kemudian, guru bisa mengakses materi pelatihan video inspiratif yang dibuat dan dibagikan oleh guru lain. Selanjutnya, guru didorong membangun portofolio karya untuk asah kreativitas dan menginspirasi guru lain.
Ketua Umum PB PGRI Prof Unifah Rosyidi mengatakan pihaknya berupaya mewujudkan PGRI sebagai rumah besar bagi para pendidik maupun tenaga kependidikan dalam mewujudkan pendidik yang profesional, sejahtera, bermartabat, dan terlindungi.
Dia menjelaskan ada beberapa hal yang menjadi perhatian PGRI terkait bagaimana status dan masa depan para guru sebagai garda terdepan dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Menurut dia, sebanyak 160 ribu guru yang lolos pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja, baru 90 ribu atau the 65 persen yang telah mendapatkan surat keputusan (SK) sebagai PPPK. Kemudian, 193 ribu guru yang lulus passing grade sampai saat ini belum jelas formasinya.
“Padahal dari awal digembar-gemborkan bahwa tersedia untuk rekrutmen 1 juta guru,” kata Unifah.
Menurutnya, hal ini merupakan persoalan serius. Sebab, amanat Undang-Undang UU Guru dan Dosen menyebutkan bahwa ketersediaan jumlah guru, kualitas, kompetensi, dan penyebaran, serta kesejahteraannya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan pemda.
Berikutnya adalah isu tidak adanya kesempatan bagi para calon guru untuk menjadi ASN. Hal itu adalah persoalan serius, menyangkut keberlanjutan generasi muda yang potensial yang tertarik menjadi guru. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi