Nadiem Makarim: Saya Ingin Dosen Lebih Merdeka

Kamis, 09 Desember 2021 – 23:50 WIB
Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan saat ini pihaknya tengah mengupayakan kebijakan Kampus Merdeka bagi dosen serta institusi perguruan tinggi (PT) di Indonesia. 

Sebab, Nadiem Makarim melihat sistem yang ada saat ini kurang mendukung dosen untuk mengaktualisasikan diri, sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi sehingga berdampak pada kualitas PT di Indonesia.

BACA JUGA: Mas Nadiem Membuat Kebijakan Baru Lagi untuk Guru, Siswa, Dosen & Mahasiswa

Selain itu, kata Nadiem, akreditasi dan sistem akreditasi dirasakan lebih berdasar pada kepatuhan administrasi, bukan penilaian yang objektif atas kualitas kampus. 

Menurut Nadiem, perubahan drastis perlu dilakukan untuk mengubah sistem tersebut. 

BACA JUGA: Anggaran PPPK, Pemerintah Pusat dan Pemda Beda Versi, Guru Honorer Tagih Janji Nadiem

Hal itulah yang sekarang sedang diupayakan Kemendikbudristek lewat kebijakan Kampus Merdeka

"Dengan Kampus Merdeka, saya ingin dosen lebih merdeka. Dosen berhak melakukan riset, menerbitkan karya ilmiah, memperdalam ilmu di dalam perusahaan, atau proyek riset di luar kampus,” ungkap Nadiem dalam Annual Seminar World Class Professor (WCP) 2021, Kamis (9/12).

BACA JUGA: Jadi Tersangka Pelecehan terhadap Mahasiswi, Oknum Dosen Unsri Dijebloskan ke Tahanan

Lebih lanjut, Nadiem mengatakan dengan pelaksanaan World Class Professor ini, dosen-dosen di Indonesia memiliki peluang yang lebih besar untuk meningkatkan kualitas risetnya. 

Menurutnya, luaran wajib dari kegiatan ini yang berupa joint publication dengan profesor kelas dunia akan meningkatkan sitasi publikasi perguruan tinggi di Indonesia. 

Ditambah lagi dengan luaran tambahan seperti capacity building, inisiasi double degree atau joint degree  joint supervision atau external examiner serta pengembangan kurikulum yang lebih berorientasi pada DUDI (dunia usaha dunia industri), akan sangat membantu PT di Indonesia mendapatkan akreditasi internasional dan meningkatkan peringkat kampus di tingkat global. 

Terakhir, Nadiem menyatakan kegiatan ini merupakan bukti nyata dan upaya untuk terus memberikan kesempatan kepada dosen-dosen di Indonesia untuk membangun jejaring internasional dan berkiprah di panggung global. 

"Besar sekali harapan saya bagi semua yang terlibat dari kegiatan ini akan menjadi agen perubahan yang mendukung akselerasi peningkatan mutu SDM kita," ucapnya.

Pada kesempatan sama Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam, menyampaikan bahwa saat ini Indonesia sangat membutuhkan inovasi-inovasi yang relevan untuk menjawab kebutuhan masyarakat. 

Hal ini dilakukan untuk mendorong kemajuan di segala sektor yang menunjang kehidupan bangsa Indonesia di tengah pandemi Covid-19. 

"Melalui semangat Kampus Merdeka, Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek mendorong perguruan tinggi untuk bisa menghasilkan inovasi yang relevan dengan kebutuhan di masyarakat, industri, dan berbagai sektor lainnya," kata Nizam. (esy/jpnn)

 

 

 

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : Boy
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler