Nadiem Makarim: Siswa Vokasi Bebas Memilih Kapan Lulusnya

Selasa, 15 Desember 2020 – 18:39 WIB
Nadiem Makarim. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan dua program yaitu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)–Diploma Dua (D2) jalur cepat dan peningkatan Prodi Diploma Tiga (D3) menjadi sarjana terapan (Diploma Empat-D4).

Program ini sebagai terobosan untuk memaksimalkan penyerapan lulusan vokasi ke Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). 

BACA JUGA: Bang Azis Dukung Menteri Nadiem Selesaikan Masalah Serius Ini

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim menyambut baik dua program ini.

Dua program tersebut merupakan terobosan baru yang tidak hanya menambah daya tarik pendidikan vokasi, melainkan juga memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memilih yang terbaik untuk dirinya.

BACA JUGA: Pablo Benua Ngotot Pengin Bercerai, Rey Utami: Keluarlah Kata Caci Makian

Selain itu, kedua program ini memberikan kesempatan pendidikan vokasi untuk mempersiapkan calon tenaga kerja andal dan matang. 

“Melalui program ini, siswa bebas memilih lulus di akhir tahun ketiga atau melanjutkan ke Diploma Dua jalur cepat. Melalui program peningkatan prodi Diploma Tiga menjadi sarjana terapan (Diploma Empat-D4), peserta didik berkesempatan menambah satu tahun untuk mendapatkan keterampilan yang lebih dalam sehingga berpeluang mendapatkan pekerjaan yang lebih baik,” tutur Nadiem Makarim yang disampaikan secara virtual, Selasa (15/12). 

BACA JUGA: Simak, ini Risiko dan Keuntungan Bisnis Trading Forex untuk Milenial

Lebih lanjut Mendikbud menjelaskan, tujuan dari kedua program ini adalah agar peserta didik mendapat kesempatan sebanyak mungkin pengalaman dari DUDI. Sehingga, kesempatan lulusan vokasi mendapatkan pekerjaan yang layak semakin besar karena sudah selaras dengan kebutuhan DUDI. 

“Kedua program ini merupakan dua dari sekian banyak program merdeka vokasi yang berorientasi pada sambung-suai pendidikan vokasi dengan DUDI, yang secara berkala akan diluncurkan ke depannya,” terangnya.

Senada itu Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto menjelaskan dua hal yang mendasari munculnya kedua program ini, yaitu merdeka belajar untuk memberikan pendidikan yang sesuai dengan keinginan dan bakat peserta didik vokasi di masa depan.

Juga mendorong terwujudnya program sambung-suai (link and super-match) antara dunia pendidikan dan dunia industri.

“Kedua program yang mengusung semangat merdeka belajar ini merupakan terobosan Ditjen Pendidikan Vokasi untuk mewujudkan percepatan misi Kemendikbud dalam memperbesar keterserapan lulusan pendidikan vokasi oleh dunia usaha dan industri,” terang Wikan.

Wikan menambahkan, pendidikan vokasi diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang terampil, kompeten, berdaya saing, dan berkarakter sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. 

“Perlu komitmen kuat berbagai pihak untuk membangun link and super-match antara dunia pendidikan vokasi dengan DUDI. Ini sangat dibutuhkan untuk menghadirkan lulusan yang relevan dengan pasar kerja sehingga keterserapan lulusan lebih terjamin,” jelasnya. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler