Naeotom Alpha, CT Scan Canggih Hadir di RS Abdi Waluyo

Sabtu, 27 Mei 2023 – 19:43 WIB
Naeotom Alpha, CT Scan besutan Siemens. Foto: RS Abdi Waluyo

jpnn.com, JAKARTA - RS. Abdi Waluyo menawarkan layanan Naeotom Alpha, photon-counting CT pertama di dunia.

Dikembangkan oleh Siemens Healthineers, Naeotom Alpha merupakan sistem pencitraan medis revolusioner yang menawarkan gambar beresolusi tinggi dengan menggunakan dosis radiasi yang minimum.

BACA JUGA: Kondisi Terkini Cahya Supriadi Stabil, Bakal Dilakukan CT Scan

Memberikan informasi spektral di setiap pindaian dan meningkatkan kontras dengan tingkat noise (gangguan) yang rendah.

Pemasangan Naeotom Alpha merupakan pencapaian penting dalam pencitraan medis secara global, dan juga di Indonesia.

BACA JUGA: Siloam Kupang Punya CT Scan Calcium Score, Tarif Sangat Terjangkau

Implikasi dari inovasi Siemens Healthineers itu akan menjangkau pasien dan dokter secara luas, dan dapat membawa perubahan besar pada kinerja pencitraan CT scan.

Hal itu meningkatkan nilai klinis guna tercapainya diagnosa yang cepat dan andal dengan cara meningkatkan kualitas gambar, sehingga dapat meningkatkan akurasi dan kepastian bagi dokter dan pasien.

BACA JUGA: OSO Tantang RSUD Pontianak Beli Fasilitas CT-Scan

“Kami sangat senang menjadi rumah sakit pertama di Asia Tenggara yang memiliki Naeotom Alpha,” tutur Dr.Prasetyo Andriono selaku Direktur RS Abdi Waluyo, dalam keterangannya, Sabtu.

"Teknologi mutakhir itu akan membantu kami dalam memberikan perawatan tertinggi pada pasien kami, memampukan kami mendeteksi dan mendiagnosa penyakit lebih dini dan dengan akurasi yang jauh lebih tinggi."

Naeotom Alpha merupakan sebuah lompatan besar yang mendefinisikan ulang seberapa tinggi resolusi yang dapat digunakan dalam pencitraan CT scan.

Hal itu mrupakan perubahan besar dalam perbandingan dosis dan kualitas gambar, menawarkan tingkat detail yang tidak pernah ada sebelumnya, tetapi dengan dosis tetap seminimal mungkin.

Naeotom Alpha menggunakan kristal telluride kadmium dalam detektor CT-nya yang mengubah foton sinar-X secara langsung menjadi sinyal listrik, tanpa terlebih dahulu mengubahnya menjadi cahaya seperti yang dilakukan pada pencitraan CT konvensional.

Hal itu akan mengatasi hilangnya informasi dari detektor pengintegrasian energi standar yang digunakan dalam sistem CT konvensional, dan menghasilkan gambar yang lebih tajam, jelas, dan detail tanpa memerlukan dosis radiasi yang lebih tinggi.

“Kemampuan photon- counting CT untuk mendeteksi perubahan pada kepadatan dan komposisi jaringan yang halus dapat membantu kami tidak hanya dalam menemukan penyakit tetapi juga mencirikan penyakitnya," kata dr. Sahat Matondang, Sp.Rad(K), Dokter Spesialis Radiologi di RS Abdi Waluyo.

"Dengan mendeteksi dan mengukur energi masing-masing foton, photon-counting CT memberikan hasil dengan sensitivitas dan spesifisitas yang tidak tertandingi CT scan pada umumnya." (rdo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngomong Soal Gayatri, Karyawan RS Abdi Waluyo Terancam Sanksi


Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler