NAGREG-Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menganjurkan pihak terkait untuk segera memasang rambu lalu lintas speed limit (batas kecepatan) di turunan Nagreg lama
Selain itu, SBY juga meminta Kementrian Pekerjaan Umum untuk terus melakukan evaluasi kinerja perihal pembangunan Lingkar Nagreg
BACA JUGA: 24 Perusahaan di Jatim Tak Bayar THR
Itu terkait adanya pergeseran kemacetan yang semula di Nagreg ke jalur macet di Limbangan Kabupaten Garut."Semestinya dengan dibukanya Lingkar Nagreg, secara signifikan mampu mengatasi kemacetan yang terjadi
Menurut SBY, di negara lain saja kecepatan kendaraan sangat diatur meski jalur itu tidak berbahaya
BACA JUGA: Siapkan SPBU Transit Khusus Motor
Untuk itu, perlu dipasang rambu-rambu sekian kilometer per jamMeskipun nanti di jalur itu berjajar polisi lalu lintas, tetapi kalau sudah terlanjur ngebut itu sangat berbahaya
BACA JUGA: Plt Gubernur Sumut Lapor Mendagri Soal Mutasi
"Makanya perlu dipasang lambang batas kecepatan, agar tidak ngebut," ucapnya.Seperti diucapkan Kapolres Bandung, lanjut SBY, kemungkinan besar nanti terjadi bottle neck di GarutUntuk itu, SBY ,mengatakan, jajaran PU setiap tahun harus ada evaluasi menyeluruhSehingga ada perbaikan dari tahun ke tahun untuk mencegah panjangnya antrean kemacetan.
SBY mengingatkan agar seluruh pihak terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat"Kita harus mengantisipasi jalur arus mudikSupaya tidak membahayakan penumpang di saat mudik," tuturnya.
Direktorat Jenderal Bina Marga Djoko Murjanto mengatakan, evaluasi akan terus dilakukan pihaknya setiap tahunIa mengingatkan, pembangunan Lingkar Nagreg pun merupakan hasil evaluasi pihaknya karena ia melihat setiap tahun selalu terjadi kemacetan di Nagreg"Setelah Lebaran pun kita akan evaluasi Lingkar Nagreg," kata Djoko.
Menurut dia, dengan adanya pembangunan Lingkar Nagreg arus mudik ke arah Garut-Tasikmalaya pun akan lancar karena jalur Nagreg lama saat ini hanya dibuat satu jalurMengenai anjuran Presiden agar dipasang rambu batas kecepatan, saya akan berkoordinasi dengan Polres, dan Dishub Kabupaten Bandung untuk memasang"Mungkin batas kecepatannya antara 30-40 km/jam," ujarnya
Sementara itu, anggota Komisi V DPR RI, Yudi Widiana Adia menilai, kondisi jalan lingkar Nagreg saat ini sudah lebih baik dibandingkan tahun lalu sehingga siap dilalui pemudik. "Namun demikian petugas harus mengantisipasi kemungkinan terjadinya bottle neck di daerah Limbangan, Garut karena terjadi penyempitan jalan," ujar Yudi saat meninjau jalur mudik, kemarin (24/8).
Sementara itu untuk jalur Pantura, titik persimpangan Jomin, Cikampek masih berpotensi mengalami kemacetan parah terutama saat terjadi puncak arus mudik yang diperkirakan terjadi sekitar H-3 atau H-2Untuk meminimalisir kemacetan petugas diminta mengarahkan pemudik dari pintu Tol Cikopo, Cikampek ke jalur tengah atau jalur selatan.
"Jarak tempuh masing-masing jalur relatif sama dan kondisi jalan maupun rambu-rambu lalu lintasnya juga bagusSehingga akan lebih baik kendaraan terdistribusi pada ketiga jalur tersebut," ujar Yudi.
Yudi berharap tahun depan pemerintah bisa membangun fly over di Simpang Jomin untuk menghindari penumpukan kendaraan selepas pintu Tol CikopoKebutuhan akan itu sudah mendesak dan penting mengingat setiap tahun terjadi persoalan yang sama di lokasi tersebut.
Yudi juga menyoroti fasilitas air bersih di sejumlah tempat istirahat atau rest area yang tidak siap mengantisipasi lonjakan pengunjungberdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, air bersih menjadi persoalan bagi pemudik yang mampir ke tempat istirahat, khususnya saat waktu salat tiba. (apt/mun)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Urus RPH, Pemda Jangan Hanya Mikir PAD
Redaktur : Tim Redaksi