jpnn.com, AUCKLAND - Less is more. Itulah prinsip yang Perpetual Guardian terapkan sejak awal Maret lalu. Dengan memangkas hari kerja, perusahaan finansial di Auckland, Selandia Baru, tersebut malah mendapatkan hasil yang memuaskan. Para pekerja pun lebih loyal dan produktif.
Selama enam pekan terakhir, Perpetual Guardian hanya memberlakukan empat hari kerja. Sisanya libur. ’’Jika orang tua bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak mereka, apa itu buruk?’’ ungkap Andrew Barnes, pendiri Perpetual Guardian, kepada The Guardian, Kamis (19/7).
BACA JUGA: Optimisme Tantowi Dongkrak Angka Kunjungan Turis Negeri Kiwi
Jam kerja yang lebih sedikit itu justru membuat karyawan bekerja lebih baik. Barnes menyatakan bahwa komitmen karyawan terhadap pekerjaan meningkat drastis dan tingkat stres jauh berkurang.
’’Karyawan punya tambahan satu hari libur, tapi gajinya tetap sama. Kinerja mereka menjadi luar biasa bagus,’’ tegas Barnes. Total, 240 karyawan Perpetual Guardian hanya bekerja 32 jam selama sepekan.
BACA JUGA: Ikhtiar Tantowi Seriusi Potensi Ekonomi Kreatif Negeri Kiwi
Jarrod Haar, pakar manajemen sumber daya manusia dari Universitas Teknologi Auckland, meneliti hasil uji coba Barnes. Hasilnya, kebijakan baru tersebut menurunkan tingkat stres pekerja dari 45 persen menjadi 38 persen. Sebaliknya, indeks keseimbangan kepribadian karyawan meningkat dari 54 persen menjadi 78 persen. (bil/c14/hep)
BACA JUGA: Lahirkan Anak Pertama, PM Selandia Baru Cuti Enam Bulan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Duo WNI Pembuat Klimis Warga Negeri Kiwi
Redaktur & Reporter : Adil