jpnn.com, JAKARTA - Partai Golkar mengeluarkan larangan bagi para kadernya untuk berkomentar soal kases e-KTP yang tengah menjadi buah bibir.
Pasalnya, diduga akan menyeret sejumlah nama besar di partai beringin tersebut.
BACA JUGA: Anak Buah Tjahjo Kumolo Ketakutan
”Seluruh pengurus partai Golkar, baik pengurus daerah maupun pusat untuk tidak banyak bicara di media terkait kasus e-KTP, 'pintu ditutup', apalagi komentar-komentar dikaitkan ke Munaslub,” ungkap Bowo Sidik Pangarso, salah satu kader Partai Golkar kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (15/3).
Menurut anggota Komisi VI DPR RI itu, kader Golkar lebih baik fokus pada pemenangan partai dalam menghadapi pemilu 2019.
BACA JUGA: Tenang Bro...Itu Strategi KPK
Dia pun meminta semua pihak termasuk seluruh kader Golkar harus menghormati proses hukum kasus korupsi e-KTP yang kini sedang berlangsung.
”Kita harus kedepankan asas praduga tak bersalah,” tegas Sekjen Kosgoro 1957 itu.
BACA JUGA: Hari Ini Sidang Korupsi e-KTP Hadirkan 8 Saksi
Namun, pernyataan Bowo soal larangan tersebut langsung dibantah Ketua Fraksi Partai Golkar DPR Kahar Muzakir.
Bahkan, dia juga menegaskan tidak ada kader partai pohon beringin yang mengisukan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) lagi.
”Tidak ada orang mau Munaslub kok,” tandasnya kepada wartawan di lokasi yang sama, kemarin.
Bahkan, Kahar mengaku sudah menanyakan kepada kader Partai Golkar yang melontarkan isu Munaslub itu. Dia menganggap Munaslub hanya rumor.
”Munaslub dari siapa? Yang jawabnya malah gugup-gugup. Nggak usah saya sebutkan,” tukasnya.
Isu kader Partai Golkar menginginkan Munaslub, sambung Kahar, muncul pertama kali dari Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono.
”Tanya sama Pak Agung, saya kan nggak tahu,” tandasnya.
Menurut dia, biasanya isu munaslub muncul bersamaan dengan dimunculkannya seorang calon ketua umum.
”Kalau (ada yang usulkan, Red) Munaslub, pasti ada calonnya, calonnya nggak ada,” imbuhnya. (aen)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Siapkan Bupati Purwakarta untuk Pilgub Jabar
Redaktur & Reporter : Adek