Naikkan BBM Subsidi, Jokowi-JK Khianati Program Trisakti

Minggu, 02 November 2014 – 08:48 WIB
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Foto: Dokumen JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu FX Arief Poyuono menilai, rencana pemerintahan Jokowi-JK menaikkan harga BBM bersubsidi bertentangan dengan komitmen keduanya yang ingin bangsa ini berdikari dan berdaulat dalam bidang ekonomi.

Dia berpendapat, semangat berdaulat di bidang ekonomi tidak relevan jika harga BBM bersubsidi berdasarkan mekanisme pasar dunia.

BACA JUGA: Suspect Ebola Madiun Makin Parah

"Rencana pemerintahan Jokowi yang akan menaikkan harga BBM bersubsidi merupakan penghianatan terhadap program Trisakti yang pertama dilakukan sendiri oleh Jokowi-JK," kata Arief Poyuono kepada Rakyat Merdeka Online (Grup JPNN.com), Minggu (2/11).

Arief mengingatkan, bila harga BBM bersubsidi dinaikan maka sektor UKM akan paling menderita karena dipastikan produk yang dihasilkan tidak akan mampu bersaing dengan produk UKM yang dihasilkan  oleh negara lainya baik dari sisi harga maupun mutu. Apalagi UKM nasional yang berorientasi ekspor dipastikan akan memble bersaing .

BACA JUGA: Kemenkes tak Yakin WNI Asal Madiun Suspect Ebola

Arief mencontohkan, sektor UKM kerajinan barang-barang dari kulit makanan dan minuman dipastikan akan banyak yang tutup akibat biaya tranportasi angkutan serta bahan baku yang naik tinggi akibat harga BBM subsidi yang naik.

"Apalagi sektor UKM yang memporoduksi mebel dipastikan akan hancur. Coba tanyakan pada Jokowi sendiri apa akibatnya jika  BBM subsidi naik dan apa yang terjadi dengan industri mebel," demikian Arief.(ysa/rmol)

BACA JUGA: Pengganti Pimpinan KPK Terancam Kisruh DPR

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Susi Janji Gajinya sebagai Menteri untuk Asuransi Nelayan Tua


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler