jpnn.com, BOJONEGORO - Kapolres Bojonegoro, AKBP Wahyu Sri Bintoro, mengaku namanya dicatut salah satu oknum yang melakukan lobi ke Universitas Semarang.
Oknum itu mencatut nama demi demi meminta soal yang akan digunakan saat tes perangkat desa pada Kamis mendatang.
BACA JUGA: Kasihan, Ibu Muda dan Balitanya Tewas Terlindas Truk
Hal ini berdasarkan laporan yang diterima pihak kampus yang mengaku didatangi oleh lima orang untuk meminta soal tersebut.
"Kini pihak Polres sendiri telah mengantongi kelima nama tersebut dan akan melakukan pemeriksaan terhadap mereka," ujar Wahyu.
BACA JUGA: Hakim Tolak Praperadilan Tersangka Pembakaran 7 Gedung SD
Selain itu, polres juga akan melakukan pemeriksaan kepada pihak Universitas Semarang terkait kasus tersebut.
Pihak Polres sendiri telah melakukan perjanjian dengan pemerintah Kabupaten Bojonegoro, dalam pengamanan ujian, baik itu dalam pengawalan soal yang akan diujikan.
BACA JUGA: Korban Salah Tangkap Bonyok, Ariyadi: Saya Dijemput Buser
Tercatat sebanyak 7.660 pesrta telah mendaftarkan diri untuk menjadi perangkat desa.
Dari jumlah tersebut, Pemkab Bojonegoro hanya akan mengambil sebanyak 1152 perangkat desa.
Sementara itu, pihak Komisi A DPRD Bojonegoro yang beberapa hari lalu mendatangi pihak kampus Universitas Semarang, langsung melakukan klarifikasi akan banyaknya isu yang menyebutkan bahwa pihak DPRD Bojonegoro terlibat dalam kasus tersebut.
Anam Warsito, selaku Wakil Ketua Komisi A DPRD Bojonegoro menegaskan, pihaknya tidak pernah melakukan lobi ke pihak universitas.
"Saat ke Universitas Semarang memang mereka berjumlah lima orang. Namun, pihaknya menegaskan, kedatangan mereka hanya untuk memastikan kesiapan pihak universitas dalam melakukan tes tulis kepada peserta calon perangkat desa," pungkas Anam. (end/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pangarmatim Terima Laporan Rencana Kegiatan Hari Armada 2017
Redaktur & Reporter : Natalia