Nama Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo Dicatut Penipu

Kamis, 18 Januari 2024 – 11:55 WIB
Ilustrasi - Seorang pria dengan smartphonenya di depan logo Whatsapp. (ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/am)

jpnn.com - YOGYAKARTA - Nama Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo dicatut penipu. Nama Singgih dicatut pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindak pidana penipuan melalui aplikasi WhatsApp. Singgih Raharjo mengklarifikasi hal itu, serta mengimbau masyarakat berhati-hati dan waspada terhadap modus penipuan serupa.

"Saya imbau masyarakat berhati-hati dan waspada dengan modus penipuan. Apabila menemukan hal atau informasi yang janggal, harap mengedepankan cek dan ricek informasi ke instansi terkait," kata Singgih Raharjo dalam keterangan resmi di Yogyakarta, Kamis (18/1).

BACA JUGA: Junimart Girsang Temukan Pencatutan 275 NIK Anggota DPR, Halo Bawaslu

Sebelumnya, beredar pesan yang menyasar ke beberapa pendeta pada Senin (15/1)  yang dikirim oleh nomor tidak dikenal dengan mencatut foto serta nama Singgih Raharjo.

Salah satu penerima pesan penipuan tersebut adalah admin Komunikasi Gereja Bethel Indonesia serta jaringan pengurus gereja.

BACA JUGA: Nama Dicatut Oknum Tak Bertanggung Jawab, Devi Ika Indriarti Lapor Polisi

Pesan penipuan juga menyasar ke pengurus Gereja Orthodox di Kricak, Tegalrejo, yang isinya menyampaikan bahwa Pemkot Yogyakarta akan membagikan donasi kepada tempat-tempat ibadah di Kota Yogyakarta.

Modus pelaku diawali dengan mengenalkan diri sebagai penjabat wali kota Yogyakarta, dilanjutkan mengirim bukti transfer fiktif.

BACA JUGA: Soal Nama Dicatut Minta Sumbangan, Ali Mochtar Ngabalin: Ini Hadiah Bulan Suci Ramadan

Pelaku lalu mengatakan jumlah transfer melebihi nominal donasi yang dimaksudkan, dan mengarahkan agar pihak penerima pesan mentransfer balik kelebihan uang tersebut.

Kornelius Setiawan, pendeta Gereja Bethel Indonesia, menjelaskan pihaknya sedari awal telah curiga terhadap pesan dari nomor tidak dikenal. Pihaknya tidak menanggapi pesan, lalu melakukan konfirmasi ke pihak Pemkot Yogyakarta.

"Kami sudah curiga. Ternyata beberapa teman dari gereja juga memperoleh pesan yang sama. Saya lalu langsung menghubungi Pemkot Yogyakarta untuk konfirmasi dan ternyata itu adalah modus penipuan," kata Kornelius. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler