jpnn.com, JAKARTA - Nama mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) muncul di sidang perkara korusi e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (25/1).
Namun, hal itu dinilai politis oleh Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan.
BACA JUGA: Program e-KTP Bermasalah, tapi SBY Ogah Menyetopnya
Mantan Wakil Ketua Badan Anggaran DPR Mirwan Amir yang bersaksi di sidang tersebut mengatakan SBY memerintahkan proyek e-KTP tetap dilanjutkan karena ketika itu sudah mendekati Pilkada.
Padahal, Mirwan sudah menyarankan agar program itu dihentikan karena bermasalah.
BACA JUGA: Setya Novanto Mulai Bernyanyi di Sidang Hari Ini?
"Begini, proyek e-KTP itu program pemerintah, kan yang dipermasalahkan kenapa korupsi. Nah itu beda. Mana tahu (SBY), yang salah itu yang korupsi," kata Syarief di Jakarta.
Dia justru menilai munculnya nama SBY yang juga ketua umum Partai Demokrat, lebih bernuansa politis.
BACA JUGA: Firman Wijaya: Saksi Tak Sebut Ada Aliran Dana ke Setnov
Sebab, harus dibedakan substansinya antara e-KTP sebagai program pemerintah dengan peristiwa korupsinya.
"Itu politis itu, itu fitnah. Tapi itu subtansinya program pemerintah, nah sama kayak bikin jalan, bikin jalan kan program pemerintah, tapi kalau yang bikin jalan itu korupsi, ada hubungannya gak?" tambahnya bertanya balik.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Saksi Sidang Setnov Lupa Soal Uang, Pak Hakim Meradang
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam