BACA JUGA: DPR Dukung Sikap Abstain Delegasi RI
’’Di internal paling banyak memang mengidealkan Sultan, termasuk saya sendiri
BACA JUGA: Sutiyoso Kunjungi Kiai Khos
Bagaimanapun, kami akan memilih figur yang ada dukungan parpol,’’ kata Ketua DPP PDIP Tjahjo Kumolo di Jakarta, Minggu (18/1).PDIP menginginkan Sultan digaet sekaligus mendapat restu dari Golkar
BACA JUGA: SBY Segera terbitkan PP Tata Cara Kampanye Pejabat Negara
Bahkan, peta politik di Partai Golkar, nama Jusuf Kalla masih menjadi prioritas utamaArtinya, peluang terbesar dukungan resmi Partai Golkar pada Pilpres 2009 tetap diarahkan kepada Jusuf KallaSedangkan Sultan, sampai sekarang baru mendapat dukungan resmi dari satu partai baru, yaitu Partai Republik Nusantara (RepublikaN)Selain belum ada dukungan Golkar, inisiatif Sultan mendeklarasikan diri sebagai capres juga menjadi persoalan tersendiri’’Kalau kami declare duluan, terus Sultannya nggak mau dengan alasan masih menunggu hasil pemilu, bagaimana? Makanya, kami harus cermat dan hati-hati,’’ ujarnya.
Meski begitu, Tjahjo optimistis pada akhirnya Sultan akan menerima tawaran menjadi cawapres’’Ketika beliau akhirnya tidak bisa memenuhi syarat menjadi capres, pasti mau kok jadi cawapesnya MegaToh, Sultan juga bukan pemimpin parpol,’’ cetusnya.
Tjahjo mengakui, sejumlah pengamat memang mengecilkan kombinasi Megawati-SultanAlasannya, baik Mega maupun Sultan, mencerminkan eksistensi JawaPadahal, imbuh Tjahjo, dikotomi kaku antara Jawa dan luar Jawa itu seharusnya tidak perlu lagi dimunculkan.
’’Orang luar Jawa seharusnya juga punya pemikiran, siapa pun yang punya komitmen membangun negeri ini harus didukungApalagi, keduanya sama-sama tokoh reformasi dan punya sejarah perjuangan yang sama,’’ katanyaTak hanya itu, lanjut dia, orang tua Megawati dan Sultan HB X, yakni Bung Karno dan Sultan HB IX, juga memiliki hubungan yang baik.
Selain faktor kesejarahan, Sultan dianggap memiliki visi dan misi yang sama untuk membangun pemerintahan yang lebih baikTjahjo mengingatkan, salah satu amanat Rakernas III di Makasar, Mei 2008 lalu adalah mewujudkan reformasi birokrasi’’Kebetulan Sultan berpengalaman di birokrasi,’’ tegas Ketua Badan Pemenangan Pemilu (BP-Pemilu) PDIP itu.
Tjahjo tidak menafikan bahwa kandidat cawapres lain juga punya kelebihanMereka, misalnya, Hidayat Nurwahid, Surya Paloh, Wiranto, dan Prabowo’’Tapi, sementara ini, Sultan yang paling menguat,’’ ujarnya.
Hanya, ungkap Tjahjo, keputusan finalnya bergantung pada hasil Rakernas IV PDIP di Solo, 27-29 Januari nantiDengan merujuk kepada hasil survei, kata Tjahjo, paling tidak kandidat cawapres Mega akan mengerucut menjadi tiga atau empat nama’’Tugas partai nanti melobiCuma tetap keputusan akhirnya bergantung kira-kira Bu Mega sreg nggak,’’ tandasnya.
Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait juga ikut memuji SultanMenurut dia, trend electoral Sultan cukup baik dan ideologinya tidak berseberangan dengan PDIP dan Megawati’’Kami juga mengenal pribadi tim suksesnyaMereka sahabat-sahabat kami,’’ ujarnyaTim sukses Sultan adalah Tim Pelangi Perubahan yang dipimpin Sukardi Rinakit.
Secara terpisah, Sekjen PDIP Pramono Anung yang saat ini berada di Jawa Timur menolak menanggapi pernyataan Ketua DPD Partai Golkar Jogjakarta Gandung PardimanDalam acara silaturahmi kader Golkar bersama Jusuf Kalla di Jogjakarta, Gandung meminta Sultan bersabar dan tidak mengambil tawaran cawapres’’Nggak usah ditanggapilahToh, Sultan dilamar saja belumTunggu saja pada waktunya nanti,’’ jawabnya. (pri)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rencana Koalisi PKB Gus Dur-PDIP Dipertanyakan
Redaktur : Tim Redaksi