Napi Kendalikan Bisnis Narkoba dari Nusakambangan

Jumat, 11 Maret 2011 – 10:20 WIB
Hartoni, Pengedar Narkoba di LP Narkotika Nusakambangan. FOTO : Budi/JPNN

DUGAAN bisnis narkoba dikendalikan dari balik jeruji penjara bukan lagi isapan jempolBahwa omzet bisnis dari dalam penjara ini mencapai bermiliar-meliar juga bukan isapan jempol

BACA JUGA: Jadi Presiden pun Saya Bisa

Setidaknya, inilah sosok Bandar Narkoba yang berhasil beroperasi dan mengendalikan bisnis Narkoba dari sebuah Lembaga Pemasyarakatan (LP) terpencil Nusakambangan, yang berhasil menguasai peredaran narkoba di wilayah Banjarmasin
Namanya, Hartoni

BACA JUGA: Apa Kabar Mantan Ketua KPK?

Ia mengendalikan bisnis Sabu-sabu dari LP Nusakambangan!

Ia terang-terangan mengakui, sekali kirim bisa untung hingga Rp 4 miliar rupiah
Mungkin saking banyaknya keuntungan yang ditengguknya, ia mengaku sudah untung bermiliar-meliar selama menjalankan bisnisnya dari LP Nusakambangan.Hartoni

BACA JUGA: Janjikan Perubahan di Gedung Bundar

Pria keturunan Tionghoa, asal Surabaya ini adalah narapidana LP Narkotika di tengah pulau terpencil Jawa Tengah itu sejak tahun 2008.Sebelumnya,

Hartoni merupakan tahanan LP Banjarmasin pada tahun 2006Diduga Hartoni merupakan bandar narkoba dengan jaringan internasionalSaat ditangkap di Banjarmasin, Hartoni kedapatan membawa 32 ribu butir Inek, yang dibawanya dari Surabaya ke Banjarmasin.Upaya untuk memindahkan Hartoni dari LP Banjarmasin ke Nusakambangan tentu untuk mengikis geraknya sebagai bandar narkobaDengan berada di Nusakambangan, Hartoni diharapkan akan terputus akses keluarnyaDengan demikian, ia tidak bisa lagi berhubungan dengan pihak luarApalagi dagang narkoba.

Harapan itu ternyata hanya pepesan kosongBerada dalam maximum security, ternyata justru membuat pria berusia 51 tahun ini lebih berleluasa menjalankan perannya sebagai bandar narkobaIa lebih bebas menjalankan bisnis ilegalnya, dari balik penjara NusakambanganDibantu dengan narapidana LP Narkotika Nusakambangan Syaifuddin alias Kapten, Hartoni justru berhasil membesarkan bisnis barang haram ini di dalam maupun ke luar NusakambanganNusakambangan membawa hoki bagi Hartoni.

Buktinya, selama menjadi penghuni LP Nusakambangan, Hartoni mendapatkan fasilitas eksklusifOleh oknum-oknum LP Nusakambangan, Hartoni malah difasilitasi agar bisnis narkobanya tetap eksisIa dibuatkan sebuah rumah khusus, dengan fasilitas lengkap di luar tembok LPDengan fasilitas ini, Hartoni mengaku sekali kirim barang omzetnya bisa mencapai hingga Rp 4,5 miliar.

Beberapa waktu lalu, Badan Nasional Narkoba berhasil mengendus aktivitas ilegal Hartoni dan kroninyaSaat digrebeg BNN, Hartoni menyimpan 380 gram sabu-sabu di dalam lapasHartoni belum sepenuhnya mengakui semua dugaan BNN terhadapnyaMisalnya, Hartoni membantah keterlibatan para aparat lapas meski penyelidikan BNN makin membuktikan kebenaran hal itu.

Berikut wawancara wartawan JPNN  Budi  dengan Hartoni narapidana yang sebenarnya sudah akan menikmati pembebasan bersyarat iituWawancara di lakukan di LP Nusakambangan, beberapa saat sebelum  Hartoni dijemput Petugas BNN  beberapa waktu lalu.


Sudah di LP, anda masih tertangkap lagiAnda diduga masih aktif sebagai Bandar NarkobaBetulkah?

Ya, benarSaya tidak membantah soal itu, saya akan akui semuaKarena, dugaan itu memang betul adanyaSejak saya dipindahkan di sini (LP Narkotika Nusakambangan), saya memang bisa lebih leluasa, termasuk mengedarkan narkoba ke luar lapasSaya juga bisa mengendalikan bisnis ini dari tempat ini jugaSaya tak mau lagi menyembunyikan masalah iniSaya tahu, saya telah berbuat salah.


Bagaimana caranya menjadi Bandar narkoba dengan berada di lapas? Ke mana saja dipasarkan?

Saya melakukannya bersama napi lain yaitu Syaefudin alias kapten sebagai pemilik barangJadi saya melakukan deal dengan kapten berapa barang yang dibutuhkanLalu saya meminta kapten mengirimkan barangnya ke Banjarmasin yang merupakan tempat saya mengedarkan sabu-sabu.

Pengirimannya dilakukan anak buah kapten di luar lapas setelah saya beritahu tujuannyaSetelah sabu-sabunya sampai di tujuan baru uangnya di transfer ke rekening saya dan hasilnya sebagian untuk membayar barang ke kapten.

Lalu bagaimana cara anda mengedarkan dan memakai sabu-sabu di dalam lapas?

Sebenarnya saya tidak mengedarkannya di dalam lapasKalau ada barang yang saya bawa masuk ke sini itu hanya untuk saya pakai sendiriItupun hanya untuk mencoba kualitas barang yang akan dikirimkan ke Banjarmasin.

Barangnya bisa masuk ke sini lewat sipir bernama KiswantoBarangnya dari luar dikirim ke sipir yang akan membawanya ke dalamTapi tanpa diketahui sipir apa isinyaSaya memakai sipir agar bisa dengan mudah masuk ke sini tanpa diperiksa petugasDi lapas ini sangat ketat penjagaannyaTidak benar Kalapas dan pejabat LP ikut terlibat dan mendapat bagian dalam bisnis saya iniTidak benar juga kalau saya dibangunkan rumah di luar tembok LP dengan fasilitas lengkap.

Berapa keuntungan tiap kali mengirimkan barang?

Dalam setiap transaksi saya bisa mendapatkan miliaranYah, sekitar Rp4 miliar sampai Rp4,5 miliarItu untuk pengiriman satu paket sebanyak 3 kgTak terhitung lagi berapa kali saya mengirimkan barang sejak berada di sini.

Yang jelas bila ditotal keuntungannya sudah sampai bermiliar-miliarSaya juga tak bisa mengingat lagi berapa total semuanya.

Menurut anda kenapa sampai bisnis itu tercium BNN?

Saya sangat yakin ini terbongkar atas aduan si kapten yang menjadi rekan bisnis saya di dalam lapasSekarang saya bermusuhan dengan dia karena salah pahamAda beberapa kali dia salah kirim barang dan mengaku sudah mengirimkan barang pada saya padahal belum.

Kapten yang melaporkannya ke polisi sehingga tercium BNNAnehnya, dia tak mengaku menjadi mitra bisnis sayaTapi saya punya banyak bukti seperti bukti transferan rekening saya ke kapten.

Selain sabu-sabu narkotika jenis apa lagi yang anda jual?

Hanya sabu-sabu, saya tidak mengedarkan jenis narkotika yang mematikan seperti putauItupun sebenarnya sudah tak mau saya lakukan tapi karena godaan iblis saya terpaksa melanjutkan bisnis haram itu.

Saya sangat menyesalinya karena sebenarnya bulan Mei nanti saya akan bebas bersyaratKarena kedapatan menjadi Bandar yah jadinya makin tambah lama dan saya sudah pasrah.

Bagaimana perasaan anda dengan hukuman yang mungkin bisa sampai seumur hidup kali ini?

Saya sedih tapi juga senangKenapa? Karena sekarang anak-anak saya sudah berhasilAnak saya empat, yang paling besar sudah jadi dokter, kedua kerja di perhotelan dan dua lagi masih kuliahKalau isteri saya kerja catering.

Keluarga saya pernah sekali mengunjungi saya selama di siniDan saya bilang sama anak-anak supaya tidak minderKejar saja prestasi kata sayaMeski saya Bandar narkoba saya senang bisa membuat anak-anak sukses dan saya tak malu mengakui kalau uangnya dari hasil menjual sabu-sabu.

Tapi saya juga selalu meminta kepada Tuhan agar jangan sampai ada anak saya yang memakai narkobaSaya juga kan tidak pernah membuat orang memakai narkobaBarang hanya dijual kepada yang sudah menggunakannya.

Apakah setelah ini anda akan bertobat?

Iya, saya benar-benar tak mau lagiPokoknya anak-anak saya sudah berhasil tak perlu lagi saya jual dan makai sabu-sabuBiarlah kepala saya diinjak anak-anak supaya mereka bisa naikSaya sekarang siap dihukum seberat mungkin.

Menurut anda apakah peredaran narkoba bisa dihentikan demi masa depan generasi muda termasuk anak anda?

SulitTerlalu banyak orang memakainya mulai dari orang biasa, artis, pejabat hingga aparat penegak hukum sekalipunJalan keluar satu-satunya adalah tiap orang tua jagalah anak-anaknyaSekali pakai sudah tak bisa lepas lagi.(sto)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siapa Mengingkari DIY Bukan Kerajaan?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler