JAKARTA - Belum genap sebulan, pemerintah sudah berubah pikiran terkait rencana pengangkatan 67 ribu tenaga honorer kategori I menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) EE Mangindaan menyebutkan, jumlah 67 ribu honorer itu masih harus diverifikasi lagi.
Verifikasi menyangkut sejumlah hal, antara lain ada tidaknya formasi yang tersedia untuk honorer dimaksud. Analisis kebutuhan pegawai akan dilakukan secara mendalam. Soal umur tenaga honorer, juga akan dicek lebih cermat lagi. Beban keuangan negara juga menjadi pertimbangan pemerintah.
Karenanya, Mangindaan tidak berani menjamin 67 honorer itu seluruhnya bisa diangkat sebagai CPNS
BACA JUGA: Kemenkoinfo Tawarkan Solusi Pencurian Pulsa
Jika tak lolos verifikasi, otomatis gugur."Kursi yang kita sediakan memang 67 ribu
Sebelumnya, usai acara sosialisasi Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang pengangkatan honorer menjadi CPNS di gedung Kemendagri, 20 September 2012, Mangindaan mengatakan, 67 ribu tenaga honorer kategori I akan menjadi CPNS begitu RPP disahkan menjadi PP, yang akan diterbitkan Oktober.
"Segera diterbitkan (PP tentang pengangkatan tenaga honorer menjadi CPNS, red)
BACA JUGA: MA Tunggu Salinan Putusan Pengadilan Tipikor Bandung
Mudah-mudahan Oktober," ujar EE Mangindaan saat ituSebanyak 67 ribu honorer yang akan diangkat itu sudah melalui proses verifikasi data oleh kemenpan
BACA JUGA: Ada UU Baru, Intel Polri dan BIN Harus Mesra
Mereka adalah tenaga honorer yang bekerja di bawah 2005, tapi belum terangkat, karena tercecer.Rupanya, 67 ribu honorer hasil verifikasi itu masih dianggap perlu diverifikasi lagi"Kalau tidak sesuai kriteria, misalnya umurnya tidak cukup atau lebih, SK masa kerjanya aspal, begitu juga ijazahnya palsu, otomatis akan kita gugurkan," jelas Mangindaan kemarin.
Dia menjelaskan, usulan formasi untuk honorer itu juga akan dilihat apakah sesuai analisis jabatan dan kebutuhan"Saya tidak berani mengangkat semua honorer bila tidak sesuai kriteria dan tidak ada dalam formasiKarena saya tidak ingin membebankan negara untuk membayar honorer yang tidak jelas pekerjaannya," kata menteri asal Sulut itu.
Keterangan mengenai hal yang sama disampaikan Deputi SDM bidang Aparatur Kemenpan-RB Ramli NaibahoKarena akan diverifikasi ulang, dia memperkirakan jumlahnya akan menyusut jika dari hasil verifikasi ada yang dinyatakan tak memenuhi persyaratan.
Namun, lanjutnya, pihaknya juga berharap agar kuota 67 ribu itu bisa terisi semua, alias tak ada yang tercoret saat verifikasi. "Tapi kemungkinan besar, tidak akan terpenuhi kuotanyaIni karena data-data 67 ribu honorer tersebut akan diverifikasi lagiDan biasanya dalam verifikasi pasti ada data-data yang tidak sesuai sehingga harus dibubarkan," ujarnya kepada JPNN.
Ramli tidak mengingkari ada persoalan pendanaan untuk gaji, yang belum klirBadan Anggaran (Banggar) DPR dan kementrian keuangan belum memutuskan berapa dana yang harus disediakan
"Ini masih dalam pengusulan ke BanggarKami berusaha agar dana untuk pembayaran gaji CPNS dari honorer kategori I bisa terakomodir semuanya di RAPBN 2012," terang Ramli.
Dia mengakui, salah satu faktor penyebab molornya pengesahan RPP pengangakatan honorer juga terkait masalah anggaran ini.
"Anggarannya sudah kita hitung dan usulkan, tapi kan penentunya ada di Banggar dan MenkeuMeski sudah kita usulkan, tapi kalau kas negara tidak cukup, bagaimana bisa direalisasikanApalagi begitu honorernya diangkat CPNS, otomatis gajinya langsung jalan," terangnya(esy/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambut Sumpah Pemuda, Kemenpora Gelar Youth and Sport Expo
Redaktur : Tim Redaksi