Nasib MRT Ditentukan Pekan Depan

Jepang Berikan Sinyal, Lanjut !

Jumat, 13 Agustus 2010 – 10:56 WIB
JAKARTA - Rencana pembangunan megaproyek mass rapid transit (MRT) bakal ditentukan 19 agustus mendatangPasalnya, sebelum proyek digeber, pemerintah Jepang melalui JICA (Japan International Corporation Agency) memberi sinyal hijau sekaligus memastikan apakah seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan telah siap

BACA JUGA: Waspada Penjualan Daging Oplosan

Meliputi pembebasan lahan, kelayakan jalur berikut perkiraan jumlah penumpangnya apakah memenuhi syarat atau tidak serta kesanggupan mengembalikan dana pinjaman setelah nantinya nota kesepahaman (MoU) diteken.

“Persiapan pembangunan MRT tidak harus disyaratkan oleh JICA selesai 19 Agustus
Mereka hanya konfirmasi saja

BACA JUGA: Polda Metro Jaya Razia Makanan Kadaluwarsa

Apakah seluruh pihak yang ikut terlibat dan bertanggung jawab telah siap atau belum,” ujar Dirut PT MRT Tribudi Rahardjo.Seperti pembebasan lahan, saat JICA datang ke Jakarta, pihak yang bertanggungjawab membebaskan lahan akan ditanya apakah sanggup menyelesaikan pembebasan tepat pada waktunya atau belum
Lalu dengan perkiraan jumlah penumpang yang sangat terkait dengan kemampuan mengembalikan pinjaman, jalur MRT tahap I Blok M-Bundaran Indonesia diperkirakan mampu mengangkut 412 ribu penumpang per hari

BACA JUGA: Dewan Awasi PNS Berpolitik

Hal itu sesuai studi kelayakan sebelumnya

Jumlah tersebut mampu dipenuhi pada tahun ketiga operasi setelah sistem angkutan masal terintegrasiBegitu juga dengan pemerintah pusat yang ikut bertanggungjawab dalam pengembalian dana pinjamanJika seluruh pihak menyatakan telah siap, dana pinjaman akan dikucurkan“Yang akan ditanya Jepang rata-rata terkait teknis feasibily MRT,” terangnya.

Diakui Tribudi, kendala dalam pembangunan MRT memang terkait pembebasan lahanMengingat ada saja pihak-pihak yang belum bersedia merelakan lahannya dipakai untuk pembangunan proyek angkutan berbasis rel ituUntuk tahap I Blok M-Bundaran Hotel Indonesia, pembebasan lahan rata-rata menyisir sepanjang jalurKebutuhan lahan untuk MRT sekitar 14,3 km atau sekitar 2 hektare yang terdiri dari 187 bidang.
 
Sebanyak 156 bidang berada di Kelurahan Cilandak Barat dan 31 bidang di Kelurahan Lebak BulusLahan yang dipakai untuk pembangunan stasiun serta pemasangan tiang pancangTotal dana pembebasan yang disiapkan Rp 90 miliarPada 2009 lalu, dana telah dianggarkan Rp 50 miliarPada awal tahun, sebanyak 14 bidang di Kelurahan Lebak Bulus telah selesai dibebaskan dengan nilai ganti rugi Rp 5,8 miliar. 
 
Pihaknya memastikan, seluruh pembebasan lahan yang dilakukan P2T harus selesai tahun iniJika tidak, pihaknya tidak akan menerima proyek tersebut untuk dilanjutkanSebab, salah satu persyaratan JICA mengucurkan pinjaman jika pihak-pihak yang ikut terlibat siap menyelesaikan kewajiban dan tanggungjawabnya masing-masing“Kalau pembebesan lahan belum selesai, pembangunan fisik tidak bisa dilaksanakan,” katanya.
  
Menurut Direktur Fungsi dan Perencanaan PT MRT Edi Santosa, masih tersendatnya pinjaman dari JICA lantaran pemerintah masih ragu terkait pengembaliannyaApakah setelah MRT dioperasikan nantinya, hasil yang dicapai mampu menutup investasi atau tidakKeraguan itu seharusnya tidak petlu terjadiMengingat jumlah penumpang MRT dipastikan akan melebihi kuota yang diperkirakan

Sebab, kebutuhan angkutan masal di jakarta sudah sangat mendesak di tengah kondisi jalan yang macetBelum lagi jika angkutan nyaman dan diintegrasikan dengan angkutan umum lain, MRT akan menjadi andalan bertransportasi warga jakarta“Itu sudah dibuktikan IndiaJangan berpikir nanti masyarakat mampu membayar atau tidakKalau tidak kuat membayar, nanti mengembalikan pinjamannya bagaimanaYang panting jadi duluBaru mikir bayarnya pakai apaDi India, untuk bisa membayar tidak harus pakai uangBisa pakai gas, pakai bajaj juga jadi,” katanya(aak)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasien RSCM Tewas Lompat dari Lantai 8


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler