Naskah Unas Sudah Terkumpul di Provinsi

Senin, 07 April 2014 – 06:30 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Penyelenggaraan Ujian Nasional (Unas) 2014 jenjang SMA/sederajat tinggal sepekan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus memonitor distribusi logistik ujian untuk mengantisipasi terulangnya keterlambatan pengiriman seperti tahun lalu.

Wakil Mendikbud Bidang Pendidikan Musliar Kasim mengatakan, pihaknya telah menyebar sejumlah pejabat Kemendikbud ke daerah untuk memantau persiapan unas. “Saya sekarang berada di Manado,” kata Musliar kemarin (6/4). Sebelumnya, dia juga mengecek persiapan unas di Jambi.

BACA JUGA: Mendikbud Pastikan Soal Unas Aman

Menurut dia, semua soal unas sudah sampai di tingkat provinsi. Sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, naskah unas sampai di tingkat provinsi paling lambat 10 April. Kecuali untuk provinsi yang memiliki daerah khusus atau terpencil.

Di Jambi, lanjut dia, tidak ada daerah khusus. Dengan begitu, distribusi naskah unas tidak mengkhawatirkan. “Sedangkan Manado merupakan provinsi yang memiliki daerah khusus,” ujarnya.

BACA JUGA: Penegerian PTS Berbuntut Masalah Gaji dan Status Kepegawaian

Daerah khusus yang dimaksud itu adalah wilayah di kepulauan Sangihe Talaud. Wilayah tersebut lebih dekat dengan gugusan pulau di Filipina.

Musliar mengatakan, semua naskah unas yang telah terkirim disimpan di tingkat provinsi hingga 10 April. Selanjutnya, naskah didistribusikan secara serentak ke tingkat kabupaten/kota.

BACA JUGA: Dijanjikan Listrik PLN Tak Padam saat UN

Setelah itu, pada 12 April, naskah ujian disebar ke setiap rayon. Naskah mengendap di rayon hingga tanggal pelaksanaan ujian.

Untuk mencegah kebocoran, kata dia, distribusi naskah ke tingkat sekolah dilakukan setiap hari saat pelaksanaan ujian. Menurut dia, distribusi naskah yang mepet dengan pelaksanaan ujian itu tidak akan berat. Sebab, rata-rata SMA berada di pusat kecamatan.

Musliar mengatakan, seluruh pihak harus menekankan kejujuran dalam pelaksanaan Unas 2014. Kemen­dikbud, lanjutnya, saat ini sudah memegang data daerah-daerah hitam. Daerah itu disebut hitam karena diduga kuat memiliki tingkat kecurangan unas tertinggi.

Kemendikbud akan menghukum daerah-daerah hitam itu. Caranya, menyetop segala jenis bantuan atau program-program pembinaan strategis. (wan/c4/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Siswa Sekolah Internasional Boleh Unas, Boleh Tidak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler