BENGHAZI - Tewasnya sang putra bungsu, Saif Al Arab Kadhafi, dan tiga cucu gara-gara serangan udara NATO kemarin dini hari WIB mungkin memang menjadi pukulan berat bagi Muammar KadhafiTapi, NATO juga tidak bisa menyebut "pembunuhan" itu sebagai keberhasilan
BACA JUGA: Israel Stop Transfer Dana Pajak Palestina
Sebab, yang didapatkan oleh Pakta Pertahanan Atlantik Utara tersebut setelah serangan maut ke rumah Saif di Tripoli itu adalah sederet kecaman
BACA JUGA: SBY Sempat Perintahkan Operasi Militer
Mereka dengan tegas menyebut NATO sengaja mengincar nyawa KadhafiBACA JUGA: 20 Awak Kapal MV Sinar Kudus Dibebaskan
"Bagaimana (serangan) itu disebut sebagai perlindungan kepada warga sipil? Tuan Saif Al Arab adalah warga sipil, seorang mahasiswaDia sedang bermain-main dengan keponakan-keponakannya dan berbincang dengan ayah-ibunya serta tamu lain saat diserang dan terbunuh," kata Moussa Ibrahim, juru bicara pemerintah Libya, seperti dikutip BBC
Menurut Ibrahim, yang dilakukan oleh NATO dengan serangan yang disengaja untuk membunuh Kadhafi itu jelas-jelas melanggar hukum internasional"Juga jelas melanggar aturan moral dan prinsip mana pun," tegasnya dalam jumpa pers di Tripoli
Saif, 29, adalah putra bungsu di antara total tujuh putra dan seorang putri yang dimiliki Kadhafi (selengkapnya lihat grafis)Sedangkan identitas tiga cucu Kadhafi yang tewas tersebut sengaja tidak dipublikasikanHanya, disebutkan mereka berumur di bawah 12 tahun
Mereka tewas setelah kediaman Saif di sebuah kawasan perumahan di Tripoli dihajar tiga rudal NATOMenurut para jurnalis internasional yang difasilitasi ke tempat tersebut oleh pemerintahan Kadhafi, ada satu rudal yang tidak sampai meledak
Kondisi rumah itu hancurAtapnya jebolTiang penyangga atap pun bergelantungan di berbagai sudutSebagian besar tembok betonnya juga runtuh
Seorang pejabat NATO yang identitasnya dirahasiakan menyampaikan kepada New York Times, si pilot yang menembakkan tiga rudal hanya tahu bahwa di rumah itu ada KadhafiDia tidak tahu bahwa ada pula anak, istri, dan cucu-cucu Kadhafi
Menurut Ibrahim, kondisi Kadhafi dan istri "yang berada di rumah tersebut saat penyerangan" baikMereka tidak mengalami luka-lukaMelalui Ibrahim pula, Kadhafi -yang sehari sebelum serangan menawarkan gencatan senjata- menegaskan tidak akan pernah mundur
Sementara itu, Juru Bicara Operasi NATO Letnan Jenderal Charles Bouchard menepis tudingan bahwa yang sengaja disasar adalah KadhafiNATO yakin bahwa yang diklaim sebagai kediaman Saif itu adalah pusat komando dan kontrol"Semua target NATO adalah sarana militerKami tidak menarget individu," katanya seperti dikutip New York Times.
Mengenai laporan meninggalnya anak dan cucu Kadhafi, Bouchard mengakui bahwa pihaknya sudah mengetahuinya"Kami turut prihatin terhadap jatuhnya korban jiwa, khususnya warga sipil yang menjadi korban konflik yang terus berlangsung itu," ucap dia
Kehilangan anak gara-gara serangan udara musuh bukan kali ini saja dialami KadhafiPada 1986, anak gadis yang didaopsi sang kolonel juga tewas karena serbuan udara Amerika SerikatSerangan itu merupakan balasan atas serangan teroris yang diduga diotaki Libya di sebuah diskotek di Berlin, Jerman, yang menewaskan tiga tentara Amerika
Kabar kematian anak Kadhafi itu disambut meriah di basis pemberontak di Benghazi dan MisrataMereka merayakannya dengan menembakkan senapan ke udaraTapi, tetap saja ada sedikit keraguan: Jangan-jangan itu cuma taktik Kadhafi untuk menarik simpati
Satu hal yang pasti, kematian Saif tersebut belum akan menghentikan krisis di LibyaYang mungkin akan menjadi faktor penentu adalah minyak dan uang
Seperti dilaporkan oleh Independent, saat ini Tripoli dan wilayah barat Libya yang masih dikontrol Kadhafi mengalami krisis suplai minyakAntrean mendapatkan bahan bakar bisa mencapai 2 kilometer dan harus dijaga ketat
Sedangkan kalangan pemberontak mengalami defisit keuanganDari keseluruhan total dana yang dibutuhkan, mereka mengaku saat ini hanya mengantongi 40 persen dana(c11/ttg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Resolusi Syria Terganjal Rusia, AS-Eropa Teken Sanksi
Redaktur : Tim Redaksi