WASHINGTON - Presiden AS Barack Obama menyatakan bahwa Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sedang mempertimbangkan sejumlah opsi untuk menghentikan kekerasan di LibyaSalah satu opsinya adalah tindakan militer.
Obama menyarakan hal itu di Gedung Putih, Senin (7/3) waktu setempat, setelah bertemu Perdana Menteri Australia, Julia Gillard
BACA JUGA: Sembilan Nelayan Indonesia Ditangkap Australia
Saat ini, kapal induk Amerika ditempatkan di lepas pantai Libya.Obama juga telah memperingatkan Kolonel Moammar Kadhafi bahwa masyarakat internasional bisa melakukan campur tangan untuk menghentikan pertumpahan darah
BACA JUGA: Kenya Pelajari Keunggulan Indonesia di Bidang Perumahan
Ini merupakan pilihan mereka bagaimana mereka membuat kemajuanSebelumnya di Brussels, Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen mengatakan bahwa para pemimpin dunia tidak akan berdiam diri jika rezim Kadhafi melanjutkan aksi kekerasan terhadap rakyatnya sendiri
BACA JUGA: Retakan Baru Kilauea Ciptakan Sungai Api
Namun Turki yang memiliki jumlah tentara terbesar kedua di NATO, menentang serangan militer di Libya.PM Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, intervensi NATO adalah sesuatu yang tidak perluAnkara menginginkan solusi damai terhadap krisis tersebut.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Malaysia Mendeportasi 85 TKI
Redaktur : Tim Redaksi